Bisnis.com, PEKANBARU -- PT PLN mendukung rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Bengkalis, Riau.
General Manager Unit Induk Wilayah PLN Riau Kepri Agung Murdifi menyambut baik rencana investasi energi baru terbarukan (EBT) ini dan menunjukkan kesiapannya untuk mendukung proyek tersebut.
"Rencana investasi PLTS di Bengkalis ini masih berada pada tahap awal, yaitu akan dilakukan pengusulan ke dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) nasional, karena memang belum masuk. Ini langkah penting dalam perencanaan pembangunan kelistrikan. Meskipun belum masuk ke dalam RUPTL, kami terbuka terhadap investasi EBT ini," ungkapnya, Selasa (6/6/2023).
Dari data perusahaan, pada 2022 lalu komposisi pembangkit EBT terhadap total pembangkit di PLN Sumatra mencapai 32,03 persen. Kemudian pada tahun ini, diperkirakan akan meningkat ke posisi 33,08 persen.
Menurut Agung, secara prinsip perseroan siap mendukung investasi PLTS di Bengkalis ini, karena PLN memiliki anak perusahaan yang terkait dengan bidang energi baru terbarukan. Secara internal, PLN juga memiliki rencana pembangunan pembangkit listrik dengan kapasitas beberapa ratus megawatt untuk wilayah Sumatra.
Agung juga menyoroti kebutuhan listrik di Bengkalis, dan menyampaikan bahwa dengan hadirnya proyek PLTS tersebut, diharapkan dapat memenuhi kebutuhan energi listrik saat beban puncak, misalnya di Pulau Rupat pada jam 5 sore hingga 10 malam yang semakin meningkat. Dengan adanya pembangkit baru, akan dapat meringankan beban jaringan listrik di daerah tersebut.
Selain itu, Agung juga menekankan potensi peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) bagi Bengkalis pada tahun selanjutnya apabila proyek ini berhasil direalisasikan.
"Dengan adanya investasi ini, diharapkan pada tahun depan akan terjadi peningkatan pendapatan bagi Bengkalis. PLN siap berkontribusi untuk memenuhi kebutuhan listrik di wilayah ini," tambah Agung Murdifi.
Tanggapan PLN ini menunjukkan dukungan yang positif terhadap rencana pembangunan PLTS di Bengkalis, Riau. Kerja sama antara PLN, investor, dan pemerintah daerah diharapkan dapat berjalan dengan baik untuk mewujudkan proyek ini, sehingga kebutuhan energi di Bengkalis dapat terpenuhi secara lebih berkelanjutan dan berdampak positif bagi pertumbuhan ekonomi daerah.
Pemerintah Provinsi Riau menyatakan investor asal Singapura, Calypte Holding PTE LTD, dan investor asal China, CGN Energy International Holding Co Limited, berencana untuk melakukan investasi dalam proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Kabupaten Bengkalis.
Gubernur Riau Syamsuar mengakui rencana investasi ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja, karena proyek investasi energi baru terbarukan (EBT) ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan listrik di Provinsi Riau dan melibatkan partisipasi swasta.
"Rencananya, proyek PLTS ini akan dibangun di wilayah Bengkalis dengan luas lahan sekitar 2.000 hektare. Anggaran yang diperlukan untuk proyek ini diperkirakan mencapai Rp38 triliun, yang menunjukkan komitmen serius dari investor asing untuk berinvestasi di sektor energi terbarukan di Indonesia khususnya Riau," ungkapnya Selasa (6/6/2023).
Dia menguraikan proyek ini akan segera dimulai pada tahun ini dengan kajian awal, dan diharapkan dapat diselesaikan pembangunannya pada 2028 mendatang. Untuk tahap awal saat ini yaitu proses perencanaan dan kajian terkait dari berbagai pihak, termasuk Pemda Kabupaten Bengkalis, PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN), dan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN).