Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemprov Sumsel Sudah Deteksi 700 Titik Panas Sepanjang 2023

Pemerintah Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel) mencatat sepanjang tahun 2023, sebanyak 700 titik panas atau hotspot telah terdeteksi di wilayah tersebut.
Simulasi pemadam api Regu Pemadam Kebakaran (RPK) Asia Pulp & Paper Sinar Mas di Ogan Komering Ilir (OKI). - Bisnis/Husnul Iga Puspita
Simulasi pemadam api Regu Pemadam Kebakaran (RPK) Asia Pulp & Paper Sinar Mas di Ogan Komering Ilir (OKI). - Bisnis/Husnul Iga Puspita

Bisnis.com, PALEMBANG – Pemerintah Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel) mencatat sepanjang tahun 2023, sebanyak 700 titik panas atau hotspot telah terdeteksi di wilayah tersebut.

Adapun rincian masing-masing yaitu 54 titik panas di bulan Januari, 43 titik di bulan Februari, 91 titik bulan Maret, 227 titik April, 262 titik Mei, dan untuk awal Juni sudah tercatat 23 titik.

Kepala Bidang Penanganan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel Ansori mengatakan sebagian dari titik panas itu sudah dilakukan pengecekan di lapangan dan memang sudah terjadi kebakaran di sejumlah lokasi lahan. 

"Semua titik panas yang terdeteksi langsung kami teruskan ke satgas di daerah, sehingga langsung di cek dan dipadamkan oleh tim di lapangan," kata Ansori, Selasa (6/6/2023).

Ansori menyebut untuk wilayah Sumsel yang menjadi daerah rawan terbakar juga telah meningkatkan kewaspadaan. Beberapa daerah itu diantaranya Ogan Komering Ilir, Musi Banyuasin, Banyuasin, dan Muara Enim.

"Kami sudah siaga dengan semakin meningkatnya titik panas saat ini. Apalagi musim kemarau sudah terjadi. Koordinasi dengan semua pihak pun makin intensif kami lakukan, bahkan posko kita juga terus memonitor perkembangan titik panas di daerah," terangnya. 

Dia juga menjelaskan selain menyiapkan tim, pihaknya juga telah meluncurkan helikopter water bombing untuk segera memadamkan api di lokasi kebakaran lahan.

Sementara itu, Ketua Tim Restorasi Gambut Daerah Sumsel Darna Dahlan menyampaikan pihaknya akan mengaktifkan kembali sumur bor, penimbunan kanal, dan sekat kanal, sebagai upaya mencegah terjadinya kebakaran lahan. 

Dia merinci, secara keseluruhan ada 2.100 sumur bor dan sekitar 1.000 sekat kanal di wilayah Sumsel. “Diharapkan itu bisa membantu lahan gambut Sumsel tetap basah,” ujarnya.  

Lebih lanjut Dahlan menyebut hingga bulan April 2023, jumlah lahan terbakar di Sumsel sendiri sebanyak 900 hektare atau mengalami peningkatan 300 hektare dari periode yang sama di tahun 2022 yang berjumlah 600 hektare.

"Baik di lahan konsesi perusahaan maupun di lahan masyarakat. Jumlah ini meningkat dibandingkan periode yang sama tahun lalu,” tutupnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper