Bisnis.com, MEDAN - Sumatra Utara (Sumut) tercatat mengalami inflasi sebesar 0,27 persen month to month (mtm) selama Mei 2023.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut Nurul Hasanudin menyebutkan inflasi mtm tersebut menyebabkan angka inflasi year on year (yoy) gabungan lima kota di Sumut yang terdiri dari Sibolga, Pematangsiantar, Medan, Padangsidimpuan, dan Gunungsitoli, mencapai 3,66 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 113,18.
"Dari lima kota IHK di Sumatra Utara, inflasi year on year tertinggi terjadi di Sibolga sebesar 4,39 persen dengan IHK sebesar 116,88 dan terendah terjadi di Gunungsitoli sebesar 3,54 persen dengan IHK sebesar 114,55," ujar Hasan, Senin (5/6/2023).
Berdasarkan data BPS, inflasi yoy terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya seluruh indeks harga kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 2,67 persen, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 3,67 persen, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 1,38, kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 1,68 persen.
Kemudian kelompok kesehatan sebesar 1,95 persen, kelompok transportasi sebesar 14,48 persen, kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,30 persen, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 7,55 persen, kelompok pendidikan sebesar 0,56 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 3,19 persen, dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 5,24 persen.
Sementara itu, komoditas utama yang terdata sebagai penyumbang angka inflasi yoy pada Mei 2023, antara lain bensin, beras, rokok kretek filter, angkutan dalam kota, ikan dencis, sewa rumah, dan rokok kretek.