Bisnis.com, BATAM - Pertumbuhan jumlah angkatan kerja di Kepulauan Riau (Kepri) tumbuh positif pada awal 2023.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kepri per Februari 2023, penduduk yang bekerja di Kepri sebanyak 1.023.123 orang, naik sebanyak 50.000 orang dari Februari 2022 atau 5,14 persen.
"Berdasarkan Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Februari 2023, ada 1.107.353 jumlah angkatan kerja di Kepri, dimana 1.023.125 bekerja dan 84.228 orang jadi pengangguran," kata Kepala BPS Kepri Darwis Sitorus, Senin (5/6/2023).
Dari komposisi tersebut, serapan tenaga kerja bertambah sebanyak 50.000 orang, dan pengangguran berkurang sebanyak 565 orang.
"Sebanyak 733 ribu orang (71,64 persen) bekerja pada kegiatan formal, naik 5,14 persen dari Februari 2022. Sementara pengangguran turun 0,74 persen, dan pekerja paruh waktu meningkat sebesar 0,86 persen," tuturnya lagi.
Karena tumbuh positif, maka Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Februari 2023 mengalami peningkatan sebesar 67,29 persen, naik 0,81 persen dari Februari 2022.
"Berdasarkan jenis kelamin, TPAK laki-laki sebesar 83,23 persen dan perempuan sebesar 50,73 persen," ujarnya.
Selanjutnya berdasarkan komposisi lapangan kerja, ada 3 lapangan pekerjaan yang menyerap tenaga kerja paling banyak yakni industri pengolahan (27,42 persen); perdagangan besar dan eceran, reparasi dan perawatan mobil dan sepeda motor (17,24 persen); serta penyediaan akomodasi dan makan minum (9,63 persen).
"Peningkatan terbesar terjadi di industri pengolahan, tenaga kerjanya bertambah sebanyak 41.800 orang, konstruksi bertambah 12.300 orang, serta jasa pendidikan bertambah 8.410 orang," ungkapnya.
Sedangkan lapangan pekerjaan yang mengalami penurunan terbesar yaitu perdagangan besar dan eceran, reparasi dan perawatan mobil dan sepeda motor yang berkurang sebanyak 19.600 orang.
Lalu, berdasarkan status pekerjaan utama, maka 67,78 persen angkatan bekerja sebagai buruh, karyawan dan pegawai. Kemudian berusaha sendiri sebesar 15,75 persen.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Bidang Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas HKI Indonesia Tjaw Hioeng mengatakan peningkatan serapan tenaga kerja karena didorong nilai ekspor Kepri yang mengalami peningkatan di awal tahun.
Peningkatan nilai ekspor menunjukkan peningkatan produksi di industri pengolahan yang ada di Batam, yang juga pasti membutuhkan perekrutan tenaga kerja lebih banyak.
"Ini awal tahun yang baik buat Kepri, karena ekspor Kepri Januari lalu mengalami kenaikan sebesar 27,40 persen, dari US$311,84 juta menjadi US$1.671,22 juta," pungkasnya. (K65)