Bisnis.com, MEDAN - Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumatra Utara (Sumut) Doddy Zulverdi mengatakan uang yang didistribusikan untuk kebutuhan masyarakat jelang Lebaran melalui bank-bank yang ada di wilayah Sumut berjumlah Rp6,5 triliun.
"Jadi total Rp6,5 triliun, tapi uangnya didrop dari BI semua untuk wilayah Sumut," ucap Doddy di lokasi penukaran uang baru di Lapangan Benteng, Medan, Kamis (6/4/2023).
Ia menambahkan dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap uang baru yang merupakan bagian dari tradisi selama Lebaran, Bank Indonesia juga membuka sejumlah titik tempat penukaran uang melalui mobil kas yang tersebar di 152 titik di wilayah Sumut.
Periode penukaran uang baru berlangsung mulai tanggal 3-18 April diluar tanggal merah, mulai dari pukul 10.00 WIB hingga 12.00 WIB.
Di Kota Medan, lokasi mobil kas penukaran uang baru berlokasi di Lapangan Benteng, dengan total bank yang berpartisipasi per hari ini (6/4) sebanyak 11 bank, yakni Bank CIMB Niaga, Bank Meskita, BCA, Bank Sumut, Bank Maybank, BSI, BTN, Mandiri, BRI, BNI, dan Bank Indonesia.
Doddy menyampaikan masyarakat bisa memperoleh nomor antrian untuk melakukan penukaran uang ke mobil kas Bank Indonesia dengan melakukan pendaftaran secara online melalui www.pintar.bi.go.id.
"Kalau Bank Indonesia kita sediakan slotnya. Kalaupun masih ada permintaan, kita tambahkan slotnya. Kenapa melalui online, supaya lebih teratur antrinya. Kalau engga nanti kita belakangkan, karena kita mendahulukan yang sudah daftar online," ujar Doddy kepada media.
Kuota yang disediakan per harinya khusus untuk mobil kas Bank Indonesia sebanyak 900 antrean dari online dan 30 antrean tambahan yang datang secara langsung. Sehingga dalam sehari, maksimal antrean yang diterima berjumlah 930, dengan total uang yang ditukarkan maksimal Rp3,8 juta per orang dengan pecahan Rp20.000, pecahan Rp10.000, pecahan Rp5.000, pecahan Rp2.000, dan Rp1.000.
Dengan kata lain, total uang baru yang disediakan oleh Bank Indonesia melalui mobil kas keliling per harinya berjumlah sekitar Rp3,5 miliar.
Penukaran uang baru ini dinilai Doddy juga turut membantu Bank Indonesia menarik uang-uang lusuh yang beredar di masyarakat. Meskipun tidak semua uang lusuh dapat diterima dan ditukar dengan uang baru.
Sementara itu, Kepala Tim Pengelolaan Uang Rupiah Bank Indonesia Perwakilan Sumut Azhari menjelaskan minat terhadap masing-masing pecahan uang baru cukup beragam.
Pecahan Rp5.000 paling diminati dengan persentase mencapai 29,54 persen, pecahan Rp2.000 mencapai 23,57 persen, pecahan Rp10.000 mencapai 23,24 persen, dan pecahan Rp1.000 mencapai 14,46 persen.
Ia pun menjelaskan mulai dari tanggal 3-5 April, masyarakat yang telah melakukan penukaran uang di mobil kas berjumlah 2.030 orang, dengan nominal uamg yang dikeluarkan mencapai Rp4,7 miliar.
Berdasarkan hasil pendataan, Azhari menyebut antrian yang paling banyak terjadi pada tanggal 5 April dengan total 838 antrean.
Di kesempatan lain, Direktur Keuangan dan Teknologi Informasi Bank Sumut Arieta Ariyanti mengatakan stok uang yang disediakan oleh Bank Sumut per harinya dalam rangka mendukung kegiatan penukaran uang baru ini berjumlah Rp380 juta.
"Selama periode penukaran inikan, sampai tanggal 18 April, itu per hari itu Rp380 juta, di mobil kas keliling. Kalau di kantor cabang, mengikuti limit di kantor cabang masing-masing," papar Arieta.
Sedangkan persediaan uang tunai untuk mengantisipasi lonjakan Lebaran, baik itu penukaran ataupun penarikan untuk kebutuhan, Arieta menyebut Bank Sumut menyediakan sekitar Rp1,6-Rp1,8 triliun.