Bisnis.com, MEDAN - Pemerintah Provinsi Sumatra Utara (Sumut) anggarkan biaya subsidi bantuan sosial (bansos) bahan bakar minyak transportasi pengangkut komoditas pangan sebesar hampir Rp1 miliar untuk tahun anggaran 2023.
Kepala Dinas Perhubungan Sumut Agustinus menjelaskan hal tersebut dilakukan guna menekan laju inflasi Sumut yang pada Februari 2023 mencapai 5,88 persen year on year (yoy).
"Bansos BBM itu memang salah satu penanganan kita dalam konteks penanggulangan inflasi. Karena bersasarkan data terakhir, angka inflasi di Sumut cukup tinggi. Nah, Pak Gubernur menginstruksikan supaya kita mengambil langkah-langkah, khususnya di kami (Dishub), yang terkait dengan logistik sembako. Supaya harga bahan pokok bisa terkendali," katanya kepada Bisnis, Senin (20/3/2023).
Sebelumnya, Agustinus mengklaim pendaftaran subsidi bansos tahap 1 telah dilakukan sejak akhir tahun 2022, dan kini prosesnya sudah hampir memasuki tahap finalisasi penetapan Surat Keterangan (SK), dan pencairan dana.
"Jadi kita memberikan subsidi kepada operator angkutan sembako. Yang kita sasar adalah pemilik kendaraan yang mengangkut komoditas sembako, dengan skema pemberian subsidi berupa bantuan BBM. Kita berikan sebesar Rp1 juta untuk sekali pemberian," lanjut Agustinus.
Dari hasil survei dan verifikasi, penerima tahap 1 yang telah terseleksi berjumlah sekitar 200 orang dengan proses pencairan dana diperkirakan pada awal April 2023, atau tepat setelah proses administrasi selesai.
"Yang tahap 2 kita mulai pendaftarannya dari tanggal 21-31 Maret 2023. Nah yang udah terima di tahap 1, engga boleh lagi mendaftar. Dan menyaluran bantuan akan segera diberikan langsung setelah selesai proses administrasi," timpal Agustinus.