Bisnis.com, PADANG - Anggota DPRD Provinsi Sumatra Barat terlibat kisruh dengan Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Perkebunan Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumbar soal proyek alsintan senilai Rp3 miliar.
Kisruh ini berawal dari beredarnya rekaman suara Kabid Tanaman Pangan Yustiadi yang menyatakan bahwa dirinya diancam oleh anggota DPRD Sumbar dari Fraksi Demokrat Nofrizon.
Dalam rekaman itu, Yustiadi mengaku diancam akan diparipurnakan di DPRD Sumbar oleh Nofrizon kepada Anggota DPRD Sumbar.
Pernyataan Yustiadi ini direkam melalui sambungan telepon anggota DPRD Sumbar Rahmat Saleh dari Fraksi PKS yang beredar di whatsapp.
"Saya diancamnya, dia bilang pak Yus akan saya paripurnakan," kata Yustiadi kepada Rahmat Saleh dalam rekaman itu, Selasa (7/3/2023).
Terdengar di dalam rekaman suara itu, adapun tujuan Rahmat Saleh menghubungi Yustiadi hendak mengklarifikasi terkait proyek alsintan Rp3 miliar.
Ternyata dalam telepon itu, Yustiadi menceritakan dirinya mendapat ancaman dari Nofrizon.
"Katanya kenapa harus CV Dragon. Saya tidak pernah mengatakan harus Dragon. Kenapa tidak si Chery katanya. Si Chery ini mesinnya, mesin Cina, sementara Dragon mesinnya Honda. Kalau mau ikut gantilah mesinnya," ujar Yustiadi dalam rekaman tersebut.
Yustiadi yang dikonfirmasi mengaku bahwa dirinya ditelpon oleh Rahmat Saleh, dan isi perbincangan tersebut benar adanya.
Dia menyebutkan rekaman tersebut terjadi pada Oktober 2022 ketika akan dilaksanakan proyek alsintan Rp3 miliar di Dinas Perkebunan Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumbar.
"Saya memang mendapat ancaman dari anggota DPRD Sumbar Nofrizon yang akan membawa masalah itu dalam rapat paripurna DPRD Sumbar," tegasnya.
"Benar saya diancam mau diparipurnakan. Tapi saya tidak takut, karena saya bekerja sesuai dengan mekanisme dan aturan yang berlaku," sambung dia.
Yustiadi menyebutkan persoalan itu ternyata dibawa Nofrizon dalam paripurna DPRD Sumbar pada 31 Oktober 2022 lalu.
"Kendati dibawa ke paripurna, namun pihaknya tidak tertekan dan tetap bekerja sesuai dengan aturan," sebutnya.
Nofrizon Bersumpah di Atas Alquran
Sementara itu, menanggapi hal tersebut, Nofrizon menyatakan bahwa dirinya tidak ada mengancam Kabid Tanaman Pangan dimaksud.
"Saya tidak mengancam, tapi mempertanyakan soal proyek itu. Kita kan memiliki fungsi pengawasan. Makanya kita pertanyakan, kenapa CV Dragon? Ini diduga ada intervensi," kata dia.
Dugaan intervensi inilah kata Nofrizon yang akan dibawanya ke paripurna DPRD Sumbar sehingga persoalannya menjadi jelas.
"Sekarang saya bersumpah di atas Alquran, jika saya ada mengancam dalam hal itu, jangan diterima amal ibadah saya selama ini," tegasnya.