Bisnis.com, MEDAN - Harga komoditas sayuran di Kota Medan melonjak signifikan dalam beberapa pekan terakhir di penghujung tahun 2022.
Kenaikan harga yang terjadi bahkan ada yang lebih dari 300 persen dari harga biasanya.
Di Pasar Petisah Medan misalnya, harga sayur kangkung yang semula Rp2.000 perikatnya, kini naik hingga Rp4.000 perikat. Belum lagi harga timun yang semula Rp3.000 per kilogram (kg), sempat mencapai harga Rp17.000 per kg dalam sepekan terakhir.
Kepala Kelompok Tani dan Ternak Enggal Mukti Sugito menjelaskan yang faktor yang menyebabkan kenaikan harga komoditas sayur tak lain adalah tingginya intensitas curah hujan di daerah-daerah penghasil sayuran.
"Kalau musim hujan, apapun itu pasti akan mahal. Kenapa? Alasannya (faktor) alam. Kandungan air terlalu tinggi. Jadi tanam apapun, misalkan hari ini tanam bayam terus nanti malam hujan, udah, selesai. Engga tumbuh," kata Sugito kepada Bisnis, Rabu (28/12/2022).
Ia mengatakan hampir semua jenis sayuran terdampak akibat musim hujan yang tengah terjadi di Kota Medan dan sekitarnya.
"Seandainya kita tanam kacang panjang, kena rendaman air ini, jadinya busuk. Engga busuk pun, dimakan semut. Kalau air naik, semut itu kan cari tempat tinggi ya," sambungnya lagi.
Sugito pun mengakui bahwa akibat musim hujan ini petani tak bisa memaksimalkan hasil sayur yang diproduksi, sehingga total panen menurun drastis sekitar 40 hingga 50 persen.
Meski begitu, dari pantauan Bisnis hari ini beberapa komoditas sayur mengalami penurunan harga seperti sayur buncis yang sudah turun Rp3.000, dari harga Rp18.000 per kg, hari ini harganya mencapai Rp15.000 per kg. Lalu timun juga ada tren penurunan menjadi Rp12.000 per kg. Sedangkan komoditas sayur lainnya hingga hari ini masih terpantau cenderung tinggi