Bisnis.com, PADANG — Bank Indonesia memperkirakan ekonomi Provinsi Sumatra Barat pada tahun 2023 berpotensi tumbuh hingga menyentuh angka 5 persen (year on year/yoy).
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumbar Wahyu Purnama A mengatakan pada 2023 mendatang dapat dikatakan kondisi bakal terlihat kembali normal dan dampak dari pandemi Covid-19 bakal berlangsung hilang.
Dengan demikian, mobilitas dan aktivitas masyarakat baik domestik maupun internasional bakal terlihat membaik. Melihat peluang itu, Bank Indonesia menyiapkan lokomotif ekonomi 2023 melalui program Visit Beautiful West Sumatra 2023.
"Melalui Visit Beautiful West Sumatra 2023 itu, kita berharap perekonomian bergerak tumbuh. Mulai dari pariwisatanya hingga UMKM nya," kata Wahyu dikutip dari data Bank Indonesia, Kamis (22/12/2022).
Dikatakannya pariwisata dan UMKM merupakan salah satu sektor andalan perekonomian Sumbar, selain dari hasil pertanian dan perkebunan.
Terlebih dampak dari pandemi Covid-19, seakan memberikan cambukan semangat daerah untuk terpacu tumbuh. Buktinya banyak muncul destinasi-destinasi wisata baru, yang berada di sejumlah desa di Sumbar.
"Makanya kita berharap kunjungan wisatawan 2023 menjadi lokomotif pertumbuhan ekonomi Sumbar," ujarnya.
Melihat pada perekonomian Sumbar sebelum pandemi Covid-19 yakni tahun 2019, Bank Indonesia mencatat 2019 pertumbuhan ekonomi Sumbar mampu menyentuh 5,01 persen. Hal ini dikarenakan kondisi masih normal.
Tapi berbeda pada tahun 2020, dimana awal pandemi Covid-19 melanda Indonesia dan bahkan sempat menerapkan lockdown sebagai antisipasi penyebaran Covid-19. Ketika itu ekonomi Sumbar anjlok jadi 2 persen.
Lalu pada tahun 2021 kemarin, perekonomian di Sumbar berlangsung membaik dibandingkan 2020, sehingga pertumbuhan ekonomi menyentuh angka 3,29 persen.
"Meski tahun 2021 sudah membaik dibandingkan tahun 2020. Tapi bila dibandingkan pada tahun 2019, kondisi perekonomian di tahun 2021 masih jauh dari harapan," sebutnya.
Bahkan kondisi di tahun 2021 itu, tidak hanya pertumbuhan ekonomi Sumbar yang mencatatkan di angka 3,29 persen. Ekonomi Nasional juga tumbuh 3,69 persen, dan ekonomi di Pulau Sumatra turut tumbuh 3,18 persen.
Sedangkan di tahun 2022 ini, Bank Indonesia menyatakan pertumbuhan ekonomi Sumbar di kisaran 4,0 persen - 4,8 persen yoy.
Wahyu menjelaskan untuk perekonomian Sumbar di tahun 2022 ini didorong oleh sektor pariwisata yang semakin meningkat, baik dari sisi wisatawan domestik maupun mancanegara.
"Apalagi dengan banyaknya kegiatan berskala nasional yang digelar sepanjang tahun 2022 ini, juga turut andil dalam meningkatkan wisatawan ke Sumbar," kata dia.
Kendati ada sisi pariwisata yang turut mendorong pertumbuhan ekonomi di Sumbar, ada sisi lain yang turut mempengaruhi perekonomian di daerah, seperti halnya meningkat ketegangan dan ketidakpastian global pasca terjadinya konflik yang menahan permintaan komoditas.
Menurutnya meskipun di Sumbar tidak merasakan dampak yang besar akibat konflik global itu, namun hal tersebut sedikitnya turut mempengaruhi perekonomian di daerah.
Selain itu adanya risiko terhambatnya kegiatan investasi baik pada proyek pemerintah maupun swasta di tengah ketidakpastian global tersebut, juga berperan dalam menekan pertumbuhan ekonomi di Sumbar.
Ekonomi Sumatra Barat 2023 Diperkirakan Tumbuh 5 Persen
Pertumbuhan ekonomi Sumatra Barat pada 2023 didorong peningkatan aktivitas masyarakat, termasuk di dalamnya sektor pariwisata.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Muhammad Noli Hendra
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
1 jam yang lalu
Mencari Formula Perhitungan UMP Setelah Putusan MK
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
13 jam yang lalu
Pemilih Gen Z di Pilgub Kepri 2024 Capai 25%
4 hari yang lalu