Bisnis.com, MEDAN - Gubernur Sumatra Utara Edy Rahmayadi melakukan sidak pasar sebagai salah satu langkah untuk menekan fluktuasi kurva inflasi daerah menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru).
"Harga di sini lebih tinggi dibandingkan harga di pasar-pasar lain di Sumut. Tapi saya lihat nilainya masih wajar," ujar Edy kepada Wartawan di Pasar Petisah, Senin (19/12/2022).
Edy mengatakan bahwa ia akan kembali meninjau terkait perbedaan harga antar pasar dan akan mengupayakan untuk menyamaratakan harga. Ia menyebut tingginya harga di Pasar Petisah lebih tinggi jika dibandingkan dengan harga di Pasar Sei Sikambing dan Pasar Sentral
Selain itu Edy pun juga optimistis akan ketersediaan pangan selama libur Nataru. Terlebih untuk beras. Karena diprediksikan pada bulan Februari, Maret dan April, wilayah Sumut akan panen besar.
Meski begitu Edy menyarankan kepada masyarakat untuk tidak berbelanja dengan berlebihan, apalagi melakukan penumpukan yang disebabkan oleh rumor buruk yang beredar tanpa dasar.
"Seluruh masyarakat, stok pangan kita itu mencukupi sampai Natal dan Tahun Baru. Karena kita tetap mengatur baik itu dari hulu ke hiilir," pungkas Edy.
Terpantau harga pangan di Pasar Petisah terjadi penurunan harga di beberapa komoditasnya seperti ikan, dan telur.
Hari ini harga ikan gembung mengalami penurunan sebesar Rp5.000 dari Rp45.000 per kilogram (kg), menjadi Rp40.000 per kg.
Sedangkan harga telur mengalami penurunan Rp100 dari Rp1.900, menjadi Rp1.800.
Harga daging ayam terpantau sama yakni Rp35.000. Begitu pula dengan komoditas holtikultura seperti cabai merah, bawang merah dan bawang putih, harga masih sama dengan kemarin yaitu Rp32.00 per kg untuk bawang merah, Rp26.000 per kg untuk bawang putih, dan cabai merah Rp40.000 per kg.
Kemudian harga beras medium dipatok sebesar Rp49.750 per 5 kg, lalu minyak goreng kemasan dijual seharga Rp13.500 per liternya.
Dalam sidak ini turut mendampingi Kepala Biro Perekonomian Sumut Naslindo Sirait dan Kepala Dinas Perdagangan dan Industri Sumut Asfan Sofyan.