Bisnis.com, MEDAN - Meningkatnya harga beberapa komoditas pangan menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) dikhawatirkan akan membuat tingkat inflasi di Sumatra Utara (Sumut) kian bertumbuh.
Selain melakukan sidak dan pemantauan alur produksi serta distribusi, Pemerintah Provinsi Sumut adakan Pasar Murah yang diperuntukkan bagi masyarakat golongan menengah ke bawah guna menekan tingkat inflasi daerah.
"Jadi untuk tahap pertama ini, di Medan, Pematangsiantar, Sibolga, Tapanuli Utara, Kabupaten Karo, Kabupaten Samosir, dan juga kabupaten/kota lain akan melakukan hal yang sama. Kita akan evaluasi 3 hari ke depan, besok kita akan undang distributor untuk menambah titik-titiknya," ujar Kepala Biro Perekonomian Pemprov Sumut Naslindo Sirait, Kamis (15/12/2022).
Totalnya ada 18 titik Pasar Murah yang telah dilangsungkan oleh Pemprov Sumut terhitung sejak Rabu (14/12) dan akan berlangsung hingga 29 Desember 2022.
"Kalau memungkinkan kita akan buat (juga) di awal Januari di minggu pertama tahun 2023," tambahnya.
Selain itu, Kepala Dinas Perdagangan dan Industri Asfan Sofian mengatakan telah membuat 4 tim yang diperuntukkan memantau pergerakan harga bahan pokok masyarakat menjelang libur Nataru.
"Memang dari beberapa informasi yang kita peroleh masih terjadi kenaikan harga beberapa komoditas, tapi di sisi lain komoditas lainnya mengalami penurunan," ujarnya.
Sebelumnya, harga telur ayam menjelang libur Nataru terpantau merangkak naik. Selain itu, harga cabai merah pun juga terlihat ikut meninggi. Penyebab kenaikan dua komoditas tersebut berbeda-beda. Jika telur naik karena alur distribusi ke luar daerah Sumut, maka kenaikan harga cabai merah disebabkan oleh ekstrimnya cuaca yang berpengaruh pada hasil panen.