Bisnis.com, PADANG - Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Sumatra Barat mencatat realisasi investasi hingga triwulan III-2022 di angka Rp3 triliun lebih.
Kepala DPMPTSP Provinsi Sumbar Adib Alfikri mengatakan pada 2022 ini target investasi di Sumbar telah ditetapkan sebesar Rp5,1 triliun. Melihat pada posisi Januari-September 2022 realisasi investasi 59,60 persen atau sebesar Rp3 triliun lebih.
"Dari realisasi itu, kontribusi penanaman modal asing (PMA) Rp1 triliun lebih dan penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar Rp2 triliun lebih," katanya dalam keterangan tertulis, Selasa (8/11/2022).
Adib menyebutkan melihat dari realisasi itu, untuk PMA realisasi terbilang masih rendah yakni hanya 34,20 persen atau Rp1 triliun lebih dari target sebesar Rp2,1 triliun.
Sementara untuk PMDN realisasinya 65,80 persen atau Rp2 triliun lebih dari target Rp3,1 triliun.
"Dari kondisi realisasi investasi kita itu, telah berhasil menyerap tenaga kerja Indonesia sebanyak 6.057 orang. Jadi membaiknya investasi akan berdampak kepada tenaga kerja," ujarnya.
Adib menjelaskan melihat pada capaian realisasi PMA itu, sektor usaha yang terbesar itu yakni usaha pertambangan dari perusahaan PT Gamindra Mitra Kesuma dengan tambahan realisasi investasi sebesar US$7,356.50, dan perusahaan itu bergerak di wilayah di Kota Padang.
Lalu ada usaha yang bergerak pada industri kimia dan farmasi yakni PT Padang Raya Cemerlang dengan tambahan realisasi investasi sebesar US$6,264.30 yang juga masih berada di Kota Padang.
Selanjutnya investasi asing juga tercatat bergerak di sektor usaha Tanaman Pangan dan Perkebunan dan Peternakan. Ada perusahaan PT Kencana Sawit Indonesia dengan tambahan realisasi investasi US$2,617.10 yang berada di Kabupaten Solok Selatan.
"Itu adalah sektor usaha yang memberikan peranan besar terhadap realisasi investasi triwulan III-2022 di Sumbar," jelasnya.
Sementara untuk capaian realisasi PMDN terbesar berdasarkan sektor usaha uakni industri makanan yakni perusahaan PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk dengan tambahan realisasi Investasi sebesar Rp242,7 miliar lebih yang berada di Kabupaten Padang Pariaman.
Selain itu usaha Tanaman Pangan dan Perkebunan dan Peternakan turut andil memberikan investasi adalah perusahaan PT Bukit Raya Mudisa dengan total tambahan realisasi investasi sebesar Rp64,2 miliar lebih yang berada di Kabupaten Dharmasraya.
Lalu juga ada perusahaan PT DAS Utama yang membangun hotel dan restoran dengan nilai realisasi investasi sebesar Rp50,7 miliar lebih berada di Kabupaten Agam.
"Untuk sekitar dua bulan yang tersisa di tahun 2022 ini, tentu kita akan terus menggenjot agar target investasi Sumbar sebesar Rp5,1 triliun bisa tercapai," harap Adib.
Sebelumnya, Gubernur Sumbar Mahyeldi menyatakan optimistis target investasi sebesar Rp5,1 triliun pada 2022 bisa tercapai.
Mahyeldi melihat akan ada sejumlah investasi yang bakal masuk ke Sumbar hingga penutupan tahun 2022 ini.
Menurutnya melihat pada tahun-tahun sebelumnya, seperti tahun 2021 dari target investasi sebesar Rp4,9 triliun ternyata nilai realisasi mencapai Rp5,1 triliun. Begitupun pada tahun 2020, dari target investasi Rp4,6 triliun dan realisasinya melesat melebihi target sebesar Rp5,9 triliun.
"Jadi target investasi untuk tahun 2022 ini memang naik dari tahun sebelumnya. Berkaca pada tahun lalu, dimana dilanda pandemi Covid-19, realisasi investasi malah melebihi target. Begitupun tahun 2022 ini, bakal tercapai target yang kita terapkan," ungkapnya.
Untuk itu, Mahyeldi optimis realisasi investasi Sumbar di tahun 2022 ini bakal tercapai.