Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

21 Pasien di Sumbar Diduga Gagal Ginjal Akut

21 pasien itu saat ini dirawat di RSUP M Djamil Padang dengan gejala yang mirip dengan penyakit gagal ginjal akut.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatra Barat Lila Yanwar/Bisnis-Muhammad Noli Hendra
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatra Barat Lila Yanwar/Bisnis-Muhammad Noli Hendra

Bisnis.com, PADANG - Dinas Kesehatan Provinsi Sumatra Barat menyatakan hingga Rabu (19/10) ini dilaporkan ada 21 pasien yang diduga terkena penyakit diduga gagal ginjal akut.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumbar Lila Yanwar mengatakan 21 pasien itu saat ini dirawat di RSUP M Djamil Padang dengan gejala yang mirip dengan penyakit gagal ginjal akut.

"Kita belum bisa memastikan untuk 21 pasien itu benar terkena penyakit gagal ginjal akut atau tidak. Gejalanya memang mirip. Besok (Kamis 20 Oktober 2022) akan kita rilis keterangan resminya," kata Lila, Rabu (19/10/2022).

Dia menyebutkan belum mengetahui pasti 21 pasien itu berasal dari daerah mana. Namun untuk 21 pasien itu kini tengah dilakukan pengawasan dan pemantauan oleh RSUP M Djamil Padang untuk mengetahui perkembangan kondisi dari 21 pasien tersebut.

“Kita bersama RSUP M Djamil melakukan pengawasan dan pemantauan," tegasnya.

Menurutnya saat ini kasus itu juga masih dalam pembicaraan Menteri Kesehatan. Dalam pemantauan gagal ginjal akut itu Dinkes berkolaborasi dengan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) baik di pusat maupun di Sumbar.

Dinkes juga membentuk Satgas yang melibatkan  ahli kesehatan. Selain itu pihaknya juga menanti hasil pemeriksaan laboratorium yang juga dilakukan Kementerian Kesehatan.

Lila menjelaskan hal yang perlu dipahami oleh masyarakat bahwa gejala awal penyakit ini pada anak ditandai dengan demam. Kemudian, dua atau tiga hari kemudian anak mengalami gagal ginjal berat, sehingga anak tidak bisa buang air kecil.

“Dengan kondisi ini bahkan bisa berdampak kematian pada anak,” ucapnya.

Menyikapi penyakit itu, Gubernur Sumbar Mahyeldi meminta Dinas Kesehatan Kabupaten Kota melakukan pemantauan di lapangan dan segera informasikan serta komunikasikan dengan Dinas Kesehatan Provinsi Sumbar.

Menurutnya hal itu penting dilakukan dalam kondisi saat ini yang bertujuan untuk mengetahui data valid di lapangan.

"Kalau kita tahu kondisi di lapangan. Maka kita bisa mengambil langkah-langkah penanganan kedepan," ujar Mahyeldi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper