Bisnis.com, PEKANBARU — Seusai kasus tewasnya karyawan perusahaan kontraktor PT Peranap Timber Seha Sopiana, 44, karena diterkam harimau Sumatra, Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau melakukan mitigasi konflik manusia dan satwa liar tersebut.
Diketahui perempuan itu meninggal dunia di perbatasan Desa Teluk Lanus-Serapung, Kecamatan Kuala Kampar, Kabupaten Pelalawan, Riau, pada Jumat, 19 Agustus 2022.
Kepala Balai Besar KSDA Riau, Genman S. Hasibuan mengatakan pihaknya telah melakukan koordinasi dengan aparat pemerintah daerah, kepolisian dan pihak terkait lainnya. Setelah menerima laporan kejadian, pada Sabtu (20/8/2022), BBKSDA Riau gerak cepat menurunkan tim yang terdiri dari 6 orang untuk menuju ke lokasi.
"Tim melakukan pengumpulan informasi dan pemasangan camera trap untuk mengidentifikasi individu harimau Sumatra tersebut. Tim menuju lokasi kejadian dan mendapati posisi barak berseberangan dengan kanal tempat penumpukan hasil panen akasia," ujarnya dalam siaran pers, Senin (22/8/2022).
Dia menjelaskan barak tersebut baru ditempati sekitar empat malam oleh kelompok pekerja termasuk korban. Total jumlah pekerja yang menempati barak sebanyak 15 orang.
Dari informasi yang dikumpulkan, diketahui barak itu telah kosong atau tidak ditempati selama empat tahun terakhir. Jika dilihat dari jejak dan kotoran harimau Sumatra tersebut, 'si belang' sudah sering melintasi areal sekitar barak.
Baca Juga
Genman memberikan pemahaman kepada masyarakat agar tidak beraktivitas sementara di sekitar lokasi harimau.
"Bila terpaksa agar selalu waspada serta tidak beraktivitas sendirian atau tidak beraktifitas dengan jumlah kelompok yang sedikit," katanya.
Dijelaskannya, lokasi kejadian nahas itu merupakan daerah jelajah harimau. Untuk itu, Genman minta kepada para pekerja untuk tidak beraktifitas saat petang maupun sebelum pagi hari. Di waktu tersebut, menurut dia, harimau sumatra sedang melakukan aktivitasnya.
Menurutnya setelah melakukan koordinasi dengan pihak - pihak terkait, Balai Besar KSDA Riau akan memasang kandang perangkap harimau di lokasi yang diduga jalur pergerakan satwa.
Sampai dengan saat ini, petugas BBKSDA Riau terus melakukan patroli dan pendampingan pengamanan harimau di lokasi kejadian.
"Saat ini korban sudah dievakuasi dan dimakamkan. Balai Besar KSDA Riau menyampaikan bela sungkawa kepada keluarga dan sudah melayat ke rumah korban."