Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mengenal Lomba Perahu Bidar Khas OKI untuk Rayakan HUT Kemerdekaan

Kompetisi dayung perahu bidar yang merupakan tradisi leluhur yang mengajarkan persatuan, kerja sama, semangat juang serta menjunjung tinggi sportivitas.
Mengenal Lomba Dayung Perahu Bidar Khas OKI untuk Rayakan HUT Kemerdekaan RI / Istimewa
Mengenal Lomba Dayung Perahu Bidar Khas OKI untuk Rayakan HUT Kemerdekaan RI / Istimewa

Bisnis.com, PALEMBANG - Ada beragam lomba yang dimainkan masyarakat untuk merayakan HUT ke-77 Kemerdekaan RI beberapa waktu lalu. Salah satu yang unik adalah lomba dayung perahu Bidar di Kayuagung, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatra Selatan.

Kompetisi Bidar Mini di Sungai Komering pada HUT tahun ini diinisiasi oleh Dinas Pemuda dan Olahraga berkolaborasi dengan Karang Taruna Ogan Komering Ilir (OKI). Lomba ini, selain merawat tradisi lokal, juga menjadi berkah UMKM.

Ketua Pelaksana Kegiatan Bidar Mini Moh. Macan mengatakan bahwa kompetisi bidar memiliki arti filosofis bagi masyarakat OKI. 

"Dulu, para nenek moyang beraktivitas di atas Sungai Komering menggunakan perahu. Maka dari itu, lewat kompetisi ini kita menjaga tradisi para pendahulu," ujar dia kepada Bisnis, Jumat (19/8/2022).

Ketua Majelis Pertimbangan Karang Taruna OKI, M. Alki Ardhiansyah menambahkan, antusiasme masyarakat begitu tinggi terhadap kompetisi bidar. 

"Kami senang dengan antusiasme masyarakat, ini juga jadi obat setelah 2 tahun ditiadakan karena terhalang pandemi [Covid-19]. Dengan ini, masyarakat bisa merayakan semarak kemerdekaan dengan suka cita,” kata dia.

Sementara itu, Wakil Bupati OKI M. Dja'far Shodiq mengatakan bahwa kompetisi bidar yang merupakan tradisi  leluhur yang mengajarkan  persatuan, kerjasama, semangat juang serta menjunjung tinggi sportivitas. 

"Setiap tim pasti berusaha untuk menjadi terbaik, persaudaraan semakin erat dan masyarakat semakin kompak,” katanya.

Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga OKI M. Refly mengatakan bahwa bidar merupakan salah satu dari cabang olah raga tradisional yang dapat diikuti secara berjenjang, mulai dari tingkat kabupaten sampai dengan nasional.

Sejarah Perahu Bidar

Dilansir dari laman warisanbudaya.kemdikbud.go.id, pada zaman dahulu, untuk menjaga keamanan wilayah, diperlukan sebuah perahu yang larinya cepat.

Kesultanan Palembang kemudian membentuk patroli sungai dengan menggunakan perahu. Ketika itu perahu berpatroli disebut perahu pancalang, berasal dari pancal dan lang/ilang. Pancal berarti lepas, landas dan lang/ilang berarti menghilang. Singkatnya pancalang berarti perahu yang cepat menghilang.

Perahu sepanjang 10-20 meter dan lebar 1,5-3 meter ini, dikayuh oleh 8-30 orang. Namun, muatannya bisa mencapai 50 orang sehingga bisa digunakan sebagai alat angkutan transportasi sungai.

Menurut para ahli sejarah, perahu Pancalang inilah asal muasal lahirnya perahu bidar. Agar terjaga kelestarian perahu bidar, digelarlah lomba perahu bidar yang berlangsung sejak zaman Kesultanan Palembang Darussalam.

Dahulu lomba ini sering disebut dengan sebutan 'kenceran'. Kini, tampilan perahu bidar sedikit berbeda dengan masa Kesultanan Palembang.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper