Bisnis.com, MEDAN - Dunia pariwisata Sumatra Utara kembali bergeliat dan menunjukkan peningkatan pada Mei 2022. Akan tetapi, peningkatan yang terjadi dinilai belum signifikan akibat berbagai faktor.
Berdasar data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Sumatra Utara melalui empat pintu masuk pada Mei 2022 mencapai 3.861 kunjungan.
Jumlahnya meningkat 681,58 persen dibanding April 2022 yang sebanyak 494 kunjungan. Sedangkan bila dibanding periode yang sama tahun lalu, kunjungan wisman ke Sumatra Utara pada Mei 2022 melonjak hingga 7.622,00 persen.
Seperti diketahui, jumlah kunjungan wisman ke Sumatra Utara pada Mei 2021 lalu hanya sebanyak 50 orang akibat pandemi Covid-19.
Pada Mei 2022, wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Sumatra Utara berasal dari sejumlah negara. Yang paling banyak datang dari Malaysia. Kemudian dari Singapura, Australia, Jerman dan India.
"Ini sinyal positif untuk bangkitnya pariwisata kita ke depan," kata Kepala BPS Sumatra Utara Nurul Hasanudin, Senin (4/7/2022).
Menurut Ketua Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) Sumatra Utara Solahuddin Nasution, pergerakan wisatawan belakangan ini memang meningkat. Akan tetapi, peningkatannya belum signifikan. Masih sangat jauh dibanding era prapandemi Covid-19.
"Kalau pergerakan memang mulai bergeliat, tapi belum signifikan," kata Solahuddin kepada Bisnis.
Menurut Solahuddin, terdapat berbagai faktor yang masih menghambat akselerasi bisnis pariwisata di tengah pelonggaran aktivitas masyarakat yang telah diberikan pemerintah.
Satu di antara penyebabnya karena harga tiket pesawat terbang yang belakangan ini meningkat drastis.
"Saat ini harga tiket mahal," kata Solahuddin.
Berdasar data BPS, jumlah penumpang domestik yang datang ke Sumatra Utara melalui Bandara Internasional Kualanamu berjumlah 224.658 orang pada Mei 2022. Jumlahnya meningkat tipis dibanding kedatangan April 2022 yang tercatat 196.820 orang.
Kedatangan penumpang internasional ke Sumatra Utara melalui Bandara Internasional Kualanamu pada Mei 2022 tercatat 15.595 orang, meningkat signifikan dibanding kedatangan April 2022 yang hanya sebanyak 2.187 orang.
Sebaliknya, keberangkatan penumpang domestik dari Bandara Internasional Kualanamu pada Mei 2022 tercatat 245.423 orang, meningkat dari keberangkatan April 2022 lalu yang sebanyak 167.574 orang.
Sedangkan jumlah keberangkatan penumpang internasional dari Bandara Internasional Kualanamu pada Mei 2022 sebanyak 16.793 orang. Jumlah ini juga meningkat drastis dibanding keberangkatan April 2022 yang hanya 2.207 orang.
"Indikator utama sebenarnya bisa kita lihat dari frekuensi penerbangan. Ini salah satu indikator pemulihan pariwisata," kata Solahuddin.
Menurut Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sumatra Utara Denny Wardhana, geliat usaha mereka belakangan ini mulai menunjukkan tren positif meskipun tidak signifikan.
"Karena ada pelonggaran inilah mulai berdampak. Tapi memang belum signifikan," kata Denny kepada Bisnis.
Menurut Denny, peningkatan belakangan ini lebih banyak dipengaruhi oleh sejumlah ajang yang digelar pemerintah.
"Kalau di daerah wisata mungkin meningkat, okupansinya bagus kalau di sana. Tapi kalau di daerah perkotaan, seperti Medan, beberapa pekan belakangan ini event banyak, jadi itu yang membuat meningkat," kata Denny.
Masih berdasar data BPS, Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang di Sumatra Utara pada Mei 2022 rata-rata 49,09 persen, atau naik 15,26 poin dibanding April 2022 yang hanya sebesar 33,83 persen.
Rata-rata, durasi menginap tamu asing dan tamu lokal di hotel berbintang 1,48 hari selama Mei 2022 turun 0,01 poin dibanding April 2022.