Bisnis.com, BATAM - Infinite Studios Batam dan Catchplay+ baru saja menyelesaikan syuting garapan terbaru mereka, film series Losmen Melati.
Selama 50 hari kerja, sejak 7 Mei sampai 3 Juli 2022 sebanyak 500 adegan film dikerjakan, 150 diantaranya berbasis efek visual.
CEO Infinite Studio Mike Wiluan mengatakan film ini lahir dari obrolan santai tahun 2021 lalu. Berangkat dari kenyataan bahwa Losmen di Indonesia itu banyak dan tersebar di semua daerah. Cerita tentang losmen itu kemudian berlanjut menjadi naskah dan akhirnya berhasil diproduksi pada pertengahan tahun 2022 ini.
Pada prosesnya, Mike mengatakan pilihan bekerja sama dengan Catchplay+ menjadi pilihan yang disyukuri karena Catchplat+ memberikan dukungan besar pada penggarapan sampai saat ini. Mike juga menekankan bahwa perpaduan teknologi dan unsur budaya Indonesia menjadi kebaruan dan bisa disinergikan dengan prinsip ekonomis dan efektif tanpa meninggalkan sisi inovasi dalam karya yang dihasilkan.
“Sekarang penggarapan film dengan budget lebih ekonomis, kami melihat efisiensi dan inovasi itu bisa, Infinite Studie tidak hanya kerja dengan budget besar. Kita di Bata mini efektif karena di sini bisa syuting kapan saja, Batam juga strategis karena dekat dengan singapura dan Malaysia dan mudah mendatangkan talent dari luar negeri. Paling penting adalah valuenya, kita ingin sampaikan kita bisa pakai teknologi dan menjual itu ke dunia internasional,” kata Mike saat ditemui di Infinite Studio, Senin (4/7/2022).
Director Losmen Melati Billy Christian menyampaikan Losmen Melati menggambarkan kondisi perkebunan zaman kolonial Belanda yang terpencil dan penuh teka teki. Losmen ini menjadi rumah tamu dan dijaga oleh Melati. Melati yang diperankan oleh Alexandra Gottardo adalah sosok misterius dan selalu memikat para pendatang di sini.
Mereka akan dihadapkan pada ketakutan terburuk mereka. Losmen dan pemiliknya diselimuti misteri dan cerita legenda cerita rakyat dan okultisme. Losmen Melati melompati 4 periode waktu yang berbeda, menjelajahi masa lalu dan melayang ke masa depan, menunjukan kengerian rumah terkutuk.
“Losmen Melati mencoba merepresentasikan keberagaman budaya di setiap episodenya. Memadukan unsur budaya lokal dan unsur horor yang bisa dipahami secara universal. Bagi saya pribadi, ini adalah cara untuk mengajak penonton Indonesia, khususnya menunjukan sisi supranatural nusantara. Desain kostum dan musik juga mengambil referensi dari jawa dan instrumen tradisional. Secara keseluruhan, ini adalah proyek yang paling luar biasa untuk dikerjakan dengan tim yang luar biasa,” kata Billy.
Penggarapan film ini, melibatkan cukup banyak pemain, diantaranya Alexandra Gottardo, Kiki Narendra, Dwi Sasono, Imelda Therrine, Cornelio Sunny, Fandy Christian, Adinda Breton, Bimasena, Shareefa Danish, Widika Sidmore, Putara Dinata, Samuel Panjaitan, Ena Pasaribu, Jordan Omar, Kinaryosih, Totos Rasiti, Putri Ayudya, Alexander Wulan, Sarah Felicia, Michael Wahr, Haidar Salishz, David Saragih dan Ridwan Raoull.
Para pemeran juga hadir dalam temu ramah di lokasi syuting Losmen Melati, mereka bercerita banyak tentang pengalaman bekerja bersama Infinite Studios Batam dan Catchplay+. Juga tentang rupa-rupa Nongsa dan Batam.
