Camp Vietnam, Destinasi Wisata Sejarah di Batam

Pulau Galang dulunya merupakan tempat penampungan atau camp para pengungsi Vietnam yang merupakan korban Perang Saudara.
Foto: dok. BP Batam
Foto: dok. BP Batam

Bisnis.com, BATAM — Batam merupakan destinasi wisata yang kerap menjadi alternatif plesiran kaum eksekutif dari Singapura maupun Malaysia. Selain wisata pantai, Batam juga menawarkan wisata sejarah terkait pengungsi Vietnam, namanya Camp Vietnam di Pulau Galang. Camp Vietnam ini menjadi bukti sejarah sisi kemanusian di Indonesia.

Pulau Galang dulunya merupakan tempat penampungan atau camp para pengungsi Vietnam yang merupakan korban Perang Saudara. Camp tersebut yang dibangun oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melalui United Nation High Commissioner of Refugees (UNHCR) di atas lahan seluas 80 hektare.

Camp pengungsian ini menampung lebih dari 250.000 pengungsi sejak tahun 1979-1996. Setelah para pengungsi kembali, bangunan-bangunan yang ditinggalkan menjadi wisata sejarah kemanusiaan yang dikelola oleh Badan Pengusahaan (BP) Batam.

Sejarah Singkat Camp Vietnam

Warga Vietnam terdampar sebagai dampak perang saudara pada 1957-1975. Ketika itu, dua kubu ideologi besar, yakni komunis - kubu Demokratik Vietnam (Vietnam Utara) - dan liberal - kubu Republik Vietnam (Vietnam Selatan)- yang saling menghancurkan.

Perang makin membara lantaran keterlibatan sejumlah negara lain. Misalnya Amerika Serikat, Korea Selatan, Thailand, Australia, Selandia Baru dan Filipina bersekutu dengan Vietnam Selatan, sedangkan Uni Soviet dan Tiongkok mendukung Vietnam Utara yang berideologi komunis.

Jumlah korban tewas dalam perang tercatat lebih dari 280.000 jiwa di pihak Vietnam Selatan dan lebih dari 1.000.000 jiwa di pihak Vietnam Utara. Eksodus besar-besaran warga Vietnam ke negara lain tak terelakkan. Setelah perang berakhir, kedua kubu Vietnam kembali bersatu pada 1976.

Namun, saat perdamaian itu terjadi, sebagian pengungsi justru masih terombang-ambing di tengah lautan dan sebagian kecil terdampar di Pulau Berelang pada 1977.

Camp ini disebut-sebut pernah menampung 205.000 pengungsi dari Vietnam. Sedangkan di dinding Museum Camp Vietnam, hanya ada data 4.627 orang lengkap dengan label nama-nama mereka. Adapun di kompleks kuburan pengungsi tercatat ada 503 makam.

Camp Vietnam di Pulau Galang sangat unik dan menarik. Selain fasilitas kesehatan dan sekolah, di Camp Vietnam ada juga penjara untuk para pengungsi yang melakukan tindakan kejahatan, seperti pencurian dan pemerkosaan.

Di dekat pintu masuk, dibangun sebuah patung yang diberi nama Humanity Statue atau Patung Kemanusiaan. Patung ini didirikan untuk mengenang kisah tragis dan memilukan seorang perempuan bernama Tinhn Han Loai yang tewas bunuh diri karena tidak sanggup menahan malu.

Selain pengunjung bisa menikmati wisata sejarah, di camp tersebut juga sering digunakan wisatawan sebagai tempat untuk wisata religi. Sebab, ada banyak peninggalan sejarah religi. Di antaranya, tempat ibadah umat kristiani Gereja Katolik Nha Tho Duc Me Vo Nhiem, Gereja Protestan, dan Mushola.

Sementara, tempat ibadah yang paling banyak dikunjungi wisatawan asing adalah Vihara Quan Am tu, atau akrab disebut Pagoda Biksu. Di sana ada patung Quan Im yang berdiri kokoh di atas kepala naga dan diapit oleh dua pengawal serta patung dewa lainnya.

Peninggalan sejarah ini, membuat BP Batam, selaku pengusul utama, mengajukan wisata Camp Vietnam sebagai Memori Kolektif Bangsa (MKB) Tahun 2022 sebagai MKB “Wajah Humanisme Indonesia”. Dan, pada Rabu (18/5/2022) di Hotel Pangeran Pekanbaru, wisata Camp Vietnam menerima penghargaan sebagai MKB dari Dewan Pakar MKB didampingi Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) dan sejumlah Kementerian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Media Digital
Editor : Media Digital

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

# Hot Topic

Rekomendasi Kami

Foto

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper