Bisnis.com, PALEMBANG – Pemerintah Kabupaten Banyuasin, Sumatra Selatan, mengembangkan rawa lebak seluas 300 hektare untuk menjadi sawah lewat sistem modernisasi.
Perwakilan Tim Teknis Pengembangan Lahan Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumatra Selatan, Firman, mengatakan pengembangan lahan rawa lebak di Desa Rimba Balai, Kecamatan Banyuasin II itu merupakan proyek percontohan di tingkat provinsi.
“Pengembangan lahan ini akan dikerjakan pada Juni 2022 dan menjadi proyek percontohan persawahan di Sumsel,” katanya, Senin (16/5/2022).
Sementara itu, Bupati Banyuasin Askolani mengatakan, program pengoptimalisasian Rawa berlokasi di dua tempat, yakni Desa Rimba Balai dan Sungsang yang berada di Kecamatan Banyuasin II.
Menurut Askolani, terdapat 3.000 hektare lahan lebak yang tersebar di Banyuasin dan berpotensi untuk dioptimalisasi.
“Ini salah satu upaya dari Banyuasin untuk naik peringkat sebagai penghasil padi secara nasional,” katanya.
Bupati pun meyakini bahwa sawah di rawa lebak mampu dua kali tanam dalam setahun.
“Bahkan saya optimistis bisa sampai 3 kali tanam dalam setahun,” katanya.
Firman mengatakan Banyuasin merupakan salah satu sentra pertanian di Sumsel bahkan masuk peringkat nomor 4 secara nasional untuk kabupaten penghasil gabah.
Dia mengatakan setelah melakukan survey, pihaknya menilai potensi yang ada di kabupaten itu bagus. Oleh karena itu, pemprov pun mengalokasikan anggatan untuk optimalisasi lahan rawa lebak di Banyuasin.
Ketua Komisi III DPRD Banyuasin Arisa Lahari mengatakan, dengan adanya cetak sawah modern, masyarakat antusias dan mengidamkan ada program ini, sehingga petani yang ada di rimba balai bisa menambah penghasilannya selain berkebun juga melalui areal persawahan.
“Ini menjadi bukti konkret kepuasan masyarakat diberikan masyarakat untuk menikmati program tersebut,” katanya.