Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Selama Libur Lebaran 2022, Uang Masuk ke Sumbar Diperkirakan Capai Rp2 Triliun

Momen libur Lebaran 2022 di Sumatra Barat turut memberikan dampak ekonomi yang positif bagi para pelaku usaha, yang tersebar di seluruh daerah di Ranah Minang.
Ilustrasi/Antara
Ilustrasi/Antara

Bisnis.com, PADANG - Momen libur Lebaran 2022 di Sumatra Barat turut memberikan dampak ekonomi yang positif bagi para pelaku usaha, yang tersebar di seluruh daerah di Ranah Minang.

Dari perkiraan Gubernur Sumbar Mahyeldi melihat dari padatnya kunjungan wisatawan di sejumlah objek wisata, serta ramainya para perantau yang pulang kampung, dan menghabiskan libur yang begitu panjang, maka diperkirakan ada sebanyak Rp2 triliun.

"Kita memperkirakan ada sebanyak 1,8 juta perantau yang pulang kampung. Jika dihitung satu orang saja bisa membelanjakan uangnya minimal senilai Rp1 juta saja selama 10 hari itu, maka bisa triliunan uang masuk ke Sumbar ini," katanya, Senin (9/5/2022).

Mahyeldi mengakui angka tersebut masih bersifat perkiraan. Angka pasti nantinya akan dihimpun setelah adanya rapat lanjutan atau evaluasi terkait menyambut libur Lebaran di Sumbar.

Kendati demikian, dia optimis telah masuk uang senilai triliunan rupiah ke Sumbar selama hari libur Lebaran di Sumbar.

"Saya belum mendengarkan juga ada keluhan pengunjung atau perantau selama menghabiskan libur Lebaran di Sumbar. Artinya, kerinduan mereka ke Sumbar terobati pada liburan kali ini. Hati senang, sehingga akan banyak transaksi dilakukan," ujarnya.

Gubernur pun melihat pada kondisi harga sembako yang ternyata turut bergerak naik selama momen libur Lebaran 2022 ini.

Namun tidak membuat daya beli masyarakat turun. Bahkan terpantau naik sedikit. Hal itu dikarenakan, jumlah dalam satu rumah tidak lagi ada satu tamu, tapi sejumlah tamu. Sehingga dalam kebutuhan dapur pun berdampak naik.

"Saya mengukur daya beli sembako di momen libur Lebaran itu, juga menunjukkan bahwa perekonomian di daerah pun berdampak membaik," ujarnya

Mahyeldi mengatakan dari data Dinas Perdagangan, harga daging sapi di sejumlah daerah di Sumbar mencapai Rp150.000 per kilogram.

Tapi hal itu tidak membuat daya beli masyarakat turun. Karena mungkin dengan berkumpulnya bersama keluarga, rindu masakan rendang ibu atau nenek, membuat kebutuhan terhadap daging sapi meningkat.

"Jadi perantau yang pulang kampung tahun ini, benar-benar memiliki ekonomi yang cukup. Hal ini diduga, setelah 2 tahun harus menahan rindu untuk kembali ke kampung halaman. Bisa saja selama 2 tahun itu, mereka menabung," ungkap dia.

Untuk itu, Mahyeldi menegaskan terkait angka uang masuk ke Sumbar itu akan terjawab dalam beberapa bulan ke depan, melalui rapat evaluasi bersama OPD terkait.

"Evaluasi untuk penanganan libur Lebaran 2022 ini penting. Setidaknya bisa buat gambaran menyambut kedatangan akhir tahun 2022 nanti," jelasnya.

Kini dengan telah berlalunya libur Lebaran 2022, telah banyak pemudik yang kembali ke tanah rantau.

Setidaknya dari laporan terbaru dari pos pengamanan mudik di Sumbar, kata Mahyeldi, sudah ada sekitar 300.000 kendaraan tercatat keluar dari Sumbar di arus balik Lebaran 2022 ini. (k56)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Noli Hendra
Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper