Bisnis.com, JAKARTA – Kebijakan pelonggaran pembatasan yang diterapkan pemerintah menyebabkan sektor pariwisata kembali menggeliat. Hal ini terlihat dari meningkatnya okupansi hotel dibandingkan tahun-tahun sebelumnya di sejumlah daerah, termasuk di Provinsi Kepulauan Riau.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Provinsi Kepulauan Riau Yeyen Heryawan menargetkan capaian keterisian hotel dan restoran (okupansi) naik hingga 35 persen saat mudik Lebaran.
“Proyeksi okupansi hotel hingga bulan Mei 2022 di Provinsi Kepulauan Riau akan naik hingga 35 persen, yang didominasi dari wilayah Batam,” kata Yeyen kepada Bisnis, Senin (25/04/2022).
Meskipun mengalami kenaikan okupansi, Yeyen menerangkan tingkat okupansi masih belum menyamai kondisi sebelum pandemi Covid-19.
“Sejauh ini, okupansi belum normal, sebagaimana kondisi sebelum Covid-19. Memang ada peningkatan walaupun tidak signifikan,” jelas Yeyen.
Menurut Yeyen, adanya promosi selama Ramadan turut meningkatkan kunjungan hotel-hotel di Provinsi Kepulauan Riau.
“Meski okupansi belum membaik, adanya paket-paket buka puasa membuat kunjungan hotel meningkat drastis dibandingkan tahun 2020 saat ada pelarangan maupun tahun 2021 saat pemberlakuan pembatasan sosial,” paparnya.
Sama halnya dengan libur akhir pekan dan hari libur nasional lainnya, akomodasi jenis resort memiliki okupansi yang lebih tinggi dibandingkan dengan city hotel yang ditujukan untuk MICE dan bisnis saat Hari Raya Idul Fitri. Untuk itu, sejumlah hotel telah menyediakan promosi untuk menarik konsumen.
“Akan ada paket promo Idulfitri yang mana ada harga spesial untuk kamar yang ditambah dengan benefit tambahan seperti free shuttle ke mal-mal atau pelabuhan terdekat, dan inclusive minibar. Sementara itu, untuk target MICE, akan ada paket halal bihalal untuk corporate account,” tandas Yeyen.