Bisnis.com, PADANG - Pemerintah Provinsi Sumatra Barat memperkirakan ada sebanyak 1,8 juta perantau yang akan melakukan mudik Lebaran 1434 hijriah. Sebagian besar perantau akan menempuh jalur darat.
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Sumbar Heri Nofiardi mengatakan dengan adanya 1,8 juta perantau yang akan pulang itu, maka diperkirakan akan terjadi penambahan mobilitas kendaraan sebanyak 500.000 unit dibandingkan di hari biasa.
"Jadi diperkirakan ada penambahan 500 ribu unit kendaraan pada momen mudik Lebaran 2022 ini. Makanya kita melihat akan ada terjadi kemacetan," katanya, Rabu (20/4/2022).
Menurutnya tingginya angka penambahan mobilitas itu, mengingat tingginya harga tiket pesawat, sehingga kemungkinan besar perantau memilih untuk jalur darat.
Terkait persoalan tersebut, Dishub Sumbar telah membahas dengan pihak kepolisian, dan tentunya akan melakukan pengamanan penguraian kemacetan di jalur mudik.
Sementara itu, Gubernur Sumbar Mahyeldi menyebutkan mengingat akan tingginya mobilitas lalu lintas kendaraan, untuk jalan telah mulai dilakukan sejumlah perbaikan.
"Jadi Dinas PU telah mulai melakukan perbaikan jalan, mulai dari kondisi yang berlubang dan perbaikan pinggiran jalannya," ujar dia.
Mahyeldi mengatakan untuk perbaikan jalan itu dimulai dari jalan nasional, provinsi, dan kabupaten. "Di Sumbar sebenarnya bicara jalan rusak tidak begitu banyak, seperti perbatasan Sumbar - Bengkulu dan Sumbar - Riau.
"Mungkin yang perlu ada perbaikan itu Sumbar - Jambi dan Sumbar - Sumut. Tapi saya berharap kondisi jalan sudah bagus sebelum H-7 mudik Lebaran," harap Mahyeldi.
Untuk itu gubernur berharap perantau yang melakukan mudik Lebaran melalui jalur darat, tetap mengutamakan keselamatan. Apalagi beberapa hari ini hujan mulai turun di wilayah Sumbar. (k56)