Bisnis.com, BATAM - Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kota Batam Rafki Rasyid menyambut gembira optimisme Wali Kota sekaligus Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam Muhammad Rudi yang menargetkan pertumbuhan ekonomi Batam hingga 6-7 persen pada tahun 2022 ini.
Rafki meyakini, Rudi memiliki hitung-hitungan matang sehingga berani menargetkan pertumbuhan ekonomi Batam setinggi itu.
"Jika dilihat indikator makro ekonomi Batam awal tahun 2022 ini memang terus mengalami perbaikan. Mulai dari data belanja rumah tangga, net ekspor, dan juga belanja pemerintah," kata Rafki saat dihubungi pada Rabu (30/3/2022) siang.
Rafki melanjutkan, semua pihak tentu optimis kalau pertumbuhan ekonomi Batam tahun 2022 ini akan lebih tinggi lagi jika dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi tahun 2021 yang lalu. Namun demikian, semua pihak juga tidak boleh lengah untuk terus memperbaiki kondisi investasi di Batam karena investasi merupakan kunci untuk menaikkan pertumbuhan ekonomi Batam.
"Penurunan realisasi tahun 2021 merupakan lampu kuning yang harus dijadikan peringatan bagi kita semua kalau investasi di Batam ada permasalahan yang musti diselesaikan secara serius," kata dia.
BP Batam selaku leading sector yang bertanggung jawab terhadap capaian investasi di Batam, musti menggencarkan lagi promosi investasi ke negara-negara potensial namun selama ini mungkin belum sempat tergarap akibat Pandemi Covid-19. Meredanya Pandemi Covid-19 di seluruh dunia bisa dijadikan momentum untuk menaikkan jumlah investor yang berinvestasi ke Batam.
Fasilitas investasi di Batam juga perlu terus diperbaiki. Seperti harmonisasi peraturan dan perizinan yang masih berada di beberapa kementerian perlu segera dituntaskan agar seluruh perizinan terkait investasi dan perizinan berusaha lainnya cukup diurus di BP Batam saja. Sehingga hal ini akan menarik di mata investor.
"Selanjutnya tarif kontainer yang relatif mahal masih menjadi momok bagi investor karena barangnya menjadi kurang bersaing di pasar internasional ketika dikirim dari Batam. Hal ini perlu segera dicarikan solusinya. Kita sudah rapat beberapa kali dengan BP Batam terkait hal ini, mudah-mudahan bisa segera terpecahkan," kata Rafki lagi.
Pelonggaran pergerakan orang di Batam dan di seluruh Indonesia tentunya akan menaikkan aktivitas belanja rumah tangga di Batam. Selain itu wisatawan baik domestik ataupun turis asing diharapkan akan datang lagi ke Batam. Hal ini akan cukup membantu menaikkan tingkat pertumbuhan ekonomi Batam menuju apa yang ditargetkan tersebut.(K41)