Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kredit Bank Sumut Diberi Catatan Legislator

Bank Sumut harus lebih gencar merambah sentra Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Sumatra Utara.
Kantor Bank Sumut./Istimewa
Kantor Bank Sumut./Istimewa

Bisnis.com, MEDAN - Realisasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) Bank Sumut pada 2021 berkisar Rp750 miliar atau 75 persen dari target Rp1 triliun. Capaian tersebut didasarkan kehatian-hatian memberikan kredit saat ekonomi masih terdampak pandemi Covid-19.

Ketua Komisi C DPRD Sumatra Utara Benny Harianto Sihotang, mengatakan penjelasan direksi soal realisasi KUR masuk akal. Oleh karenya, legislator setuju agar bank milik daerah tetap selektif dan bijaksana dalam menyalurkan KUR saat pandemi.

"Saya setuju, Bank Sumut memang harus selektif dan prudent dalam menyalurkan kreditnya di masa pandemi saat ini," kata Benny kepada Bisnis, Minggu (30/1/2022).

Walau begitu, lanjut mantan Direktur Utama PD Pasar Pemkot Medan ini, Bank Sumut harus lebih gencar merambah sentra Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Sumatra Utara. Sebab, KUR dianggap berperan besar dan efektif untuk mendorong pemulihan ekonomi pada masa pandemi.

Benny pun menyarankan Bank Sumut agar lebih menyasar para pedangan di pasar-pasar tradisional Sumatra Utara. "Agar pemulihan ekonomi cepat terangkat terkhusus untuk pengusaha UMKM, saya mendorong agar Bank Sumut langsung masuk ke sentra-sentra UMKM dalam penyaluran kredit KUR dengan suku bunga rendah," kata Benny.

Menurut Direktur Utama Bank Sumut Rahmat Fadilah Pohan, terdapat beberapa faktor yang menyebabkan penyaluran KUR tidak memenuhi target pada tahun lalu.

Rahmat mengatakan, Bank Sumut sangat berhati-hati dalam memilih calon debitur karena faktor pandemi Covid-19.

"Targetnya belum dicapai karena memang kami menerapkan prinsip hati-hati. Karena apa? Karena sebenarnya faktor eksternal, khususnya pandemi ini, sangat memengaruhi dunia usaha," kata Rahmat kepada Bisnis beberapa waktu lalu.

Di sisi lain, menurut Rahmat, realisasi tidak mencapai target akibat nasabah cenderung tidak membutuhkan KUR.

"Sebenarnya dari sisi kami sudah selektif memilih debitur-debitur yang mau menerima KUR. Namun nasabah sendiri juga wait and see, yang mana mereka menyatakan bahwa mereka belum membutuhkan," kata Rahmat.

"Karena mereka juga melihat faktor kondisi eksternal untuk mengembangkan usaha. Makanya mereka juga tidak buruh sebenarnya dana-dana KUR," sambungnya.

Menurut Rahmat, perekonomian Sumatra Utara ditopang oleh sektor perkebunan. Sedangkan sektor itu tidak begitu merasakan dampak pandemi.

"Karena kita tahu Sumatra Utara ini ditopang sektor-sektor perkebunan yang bisa dikatakan berbeda dengan Jawa, hampir tidak banyak terdampak pandemi ini sebenarnya dunia usahanya. Tapi mereka wait and see," kata Rahmat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper