Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Toko Lain Kosong, Ramayana STC Pekanbaru Sebut Stok Minyak Murah Tersedia

Branch Manager Ramayana Sukaramai Trade Center Pekanbaru Dalfi Indra mengatakan saat ini stok minyak goreng murah di ritel modern itu masih tersedia.
Ilustrasi/Antara
Ilustrasi/Antara

Bisnis.com, PEKANBARU-- Di saat banyak gerai ritel modern lain kehabisan stok minyak goreng murah senilai Rp14.000 perliter, tidak demikian dengan toko Ramayana STC Sudirman Pekanbaru.

Branch Manager Ramayana Sukaramai Trade Center Pekanbaru Dalfi Indra mengatakan saat ini stok minyak goreng murah di ritel modern itu masih tersedia.

Menurutnya untuk menjaga kenyamanan pelanggan dalam membeli minyak murah, pihaknya membuat aturan dan program distribusi.

"Stok minyak murah kami masih tersedia baik kemasan 1 liter maupun 2 liter. Kami membuat aturan distribusi ke area agar semua pelanggan mendapatkan minyak murah ini," ujarnya Jumat (21/1/2022).

Menurutnya dengan aturan itu, pihaknya meyakini selama program penerapan subsidi harga minyak goreng menjadi sebesar Rp14.000 per liter ini berjalan 6 bulan, Ramayana selalu memiliki stok untuk para pelanggannya.

Sebelumnya pemerintah memastikan akan menggelontorkan dana untuk subsidi dalam rangka penyediaan minyak goreng dengan harga terjangkau. Dana sebesar Rp3,6 triliun rencananya akan diguyur untuk penyediaan 1,2 miliar liter minyak goreng murah selama 6 bulan.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan minyak goreng murah akan dibanderol Rp14.000 per liter dan didistribusikan secara nasional. Kebijakan ini sekaligus memperluas penyediaan minyak goreng murah sebanyak 11 juta liter yang masih berjalan.

“Pemerintah mengambil kebijakan untuk penyediaan minyak goreng bagi masyarakat dengan harga Rp14.000 per liter di tingkat konsumen yang berlaku di seluruh Indonesia,” kata Airlangga.

Airlangga mengatakan penyediaan minyak goreng subsidi akan berlangsung selama 6 bulan dan dievaluasi pada Mei 2022 jika diperlukan perpanjangan. Adapun kebutuhan anggaran untuk subdisi mencapai Rp3,6 triliun untuk menutup selisih antara harga pasaran dan harga subsidi.

“Dibutuhkan anggaran untuk menutup selisih harga ditambah dengan PPN sebesar Rp3,6 triliun. Komite Pengarah memutuskan BPDPKS [Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit] menyediakan dan melakukan pembayaran Rp3,6 triliun."


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Arif Gunawan
Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper