Bisnis.com, PEKANBARU-- PT Hutama Karya (Persero) pengelola jalan tol Pekanbaru-Dumai (Permai) mencatat sepanjang 2021 lalu ada sebanyak 60 kasus kecelakaan yang terjadi pada jalur tol yang termasuk dalam ruas Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS) tersebut.
Branch Manager Tol Permai Indrayana mengatakan sebagian besar kasus kecelakaan di jalan bebas hambatan itu karena pengemudi kurang mengantisipasi risiko kecelakaan.
"Dari 60 kali kasus kecelakaan di tol Permai sepanjang 2021, sebagian besar karena pengemudi mengantuk, dan disusul kasus pecah ban mobil," ujarnya Selasa (18/1/2022).
Dia mengakui pihaknya telah melaksanakan sejumlah langkah antisipasi agar kasus serupa tidak terulang. Diantaranya dengan membentuk Tim Pukul Mundur di setiap gerbang tol.
Tim ini bertugas memutar balik atau menolak kendaraan yang akan masuk tol, dengan kriteria seperti truk over dimension over load (ODOL), lampu tidak menyala, hingga ban gundul.
Kemudian di sepanjang ruas tol Permai yang mencapai 131 kilometer itu, pihaknya juga telah memasang alat pendukung antisipasi kecelakaan berupa rubber strip, rubber dot, hingga lampu flip flop.
"Bagi pelanggan kami juga secara periodik melakukan Operasi Simpatik dan Operasi Microsleep. Misalnya tengah malam ini kami akan gelar Operasi Simpatik di gerbang tol Pekanbaru dengan membagikan kopi, cemilan dan permen. Harapan kami agar dalam perjalanan, pengendara tetap awas dengan adanya makanan/camilan tersebut," ujarnya.
Pihaknya juga mengimbau kepada para pengendara tol, agar memerhatikan dan mematuhi rambu-rambu sepanjang tol, mengemudi sesuai kecepatan yang ditentukan.
Serta tidak membawa kendaraan dalam kondisi lelah atau mengantuk, dan menjaga jarak aman selama di jalan tol. Bagi pengendara yang lelah diharapkan agar dapat memanfaatkan rest area yang telah disediakan oleh Hutama Karya.
"Kami juga menyosialisasikan imbauan ini kepada pengguna tol Permai, melalui sosial media seperti dan podcast HK," imbuhnya.