Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sumbar Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi 2022 Capai 5 Persen

Pemerintah Provinsi Sumatra Barat memproyeksi pertumbuhan ekonomi di tahun 2022 mencapai angka 5 persen. Pertumbuhan ini didorong oleh sektor pertanian dan perdagangan.
Seorang petani tengah bekerja jelang memasuki masa tanam di daerah Sutera, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatra Barat, Jumat (9/12/2021). /Bisnis-Noli Hendra
Seorang petani tengah bekerja jelang memasuki masa tanam di daerah Sutera, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatra Barat, Jumat (9/12/2021). /Bisnis-Noli Hendra

Bisnis.com, PADANG - Pemerintah Provinsi Sumatra Barat memproyeksi pertumbuhan ekonomi di tahun 2022 mencapai angka 5 persen. Pertumbuhan ini didorong oleh sektor pertanian dan perdagangan.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumbar Wahyu Purnama melihat angka 5 persen untuk capaian pertumbuhan ekonomi Sumbar tahun 2022 itu, memiliki peluang besar untuk tercapai.

"Kita di Bank Indonesia pun melihat pertumbuhan ekonomi di Sumbar itu di kisaran 4 hingga 5 persen pada tahun 2022," katanya, Selasa (18/1/2022).

Sedangkan bila melihat pada capaian pertumbuhan ekonomi di tahun 2021 Sumbar masih berada di bawah 5 persen.

Menurutnya hal tersebut sejalan dengan tren perbaikan ekonomi global dan ekonomi nasional seiring dengan percepatan vaksinasi Covid-19.

Wahyu menegaskan bila melihat pada upaya pemerintah untuk menggenjot vaksinasi, serta ditopang pada kebijakan Pemda dalam pemberlakuan protokol kesehatan, merupakan salah satu faktor pendorong yang penting bagi normalisasi aktivitas ekonomi.

"Ditambah lagi ada stimulus fiskal terkait perlindungan sosial, insentif pajak, subsidi listrik dan dukungan pemerintah terhadap UMKM. Hal itu juga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di tahun 2022 ini," ujarnya.

Meski demikian, Wahyu menyampaikan bahwa prediksi pertumbuhan ekonomi ke depan masih mungkin direvisi mengingat masih adanya risiko varian baru Covid-19, sehingga perkembangan tidak sesuai harapan.

"Tahun 2020-2021 perekonomian memang tidak mudah untuk diprediksi karena adanya shock-shock yang menyebabkan perkembangan tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan. Harapan kita di tahun 2022 tidak terjadi lagi," sebutnya.

Dia menjelaskan bahwa sektor pertanian dan perdagangan masih menjadi penggerak utama perekonomian dengan persentase pangsa sebesara 22,04 persen dan 17,77 persen, disusul sektor transportasi, konstruksi, serta industri pengolahan.

Namun Bank Indonesia juga mengingatkan semakin maraknya alih fungsi lahan dewasa ini, akan berdampak pada berkurangnya produksi pertanian.

"Jadi sektor pertanian itu harus menjadi catatan pemerintah, bahwa perlu untuk mengembangkan hilirisasi dan export untuk dapat terus meningkatkan produktivitas," ucap dia.

Di kesempatan yang sama, Wakil Gubernur Sumbar Audy Joinaldy mengatakan proyeksi pertumbuhan ekonomi itu nantinya dapat dilakukan sebagai titik tolak, agar arah kebijakan ekonomi yang diambil ke depan lebih efektif dan tepat sasaran.

Audy mengaku bahwa Pemprov Sumbar telah menyiapkan strategi mengejar pertumbuhan ekonomi. Sehingga dia pun optimis ekonomi dapat tumbuh hingga 5 persen.

Menurutnya saat ini Pemprov Sumbar telah menaikkan anggaran APBD untuk mendorong hilirisasi pertanian. Dengan begitu produksi pertanian baik ekspor maupun domestik selling dihadapkan meningkat.

Demikian juga dengan pengembangan pariwisata, maupun bisnis, length of stay wisatawan, dan didukung dengan event-event pariwisata Visit Sumbar 2023 dan investasi murni di sektor bisnis, juga merupakan kunci mengejar pertumbuhan ekonomi.

"Mengejar pertumbuhan ekonomi, kita butuh banyak uang beredar di Sumbar, kita kuatkan hilirisasi agriculture, sektor pariwisata dan juga bisnis," tegasnya.

Tak hanya itu, disamping strategi pertumbuhan ekonomi, Audy juga berpesan agar para pejabat di organisasi perangkat daerah (OPD) mampu menjaga optimisme warga.

"Optimisme harus kita jaga, dan masyarakat harus tahu apa-apa saja program pemerintah, kemudian kita cocokan dengan prediksi pertumbuhan ekonomi dari Bank Indonesia," ungkap Audy. (k56).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Noli Hendra
Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper