Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tutup Tahun 2021, Sumbar Ekspor 62,7 Ribu Ton Produk Pertanian

Gubernur Sumbar Mahyeldi mengatakan ekspor akhir tahun ini merupakan kegiatan Gebyar Ekspor Tutup tahun 2021 secara daring serentak di 34 pintu ekspor Indonesia.
Gubernur Sumatra Barat Mahyeldi bersama Kepala Balai Karantina Pertanian Padang Iswan Haryanto saat melihat sampel produk ekspor di PT Bumi Sarimas Indonesia, Kabupaten Padang Pariaman, Sumbar, Jumat (31/12/2021). /Bisnis-Noli Hendra
Gubernur Sumatra Barat Mahyeldi bersama Kepala Balai Karantina Pertanian Padang Iswan Haryanto saat melihat sampel produk ekspor di PT Bumi Sarimas Indonesia, Kabupaten Padang Pariaman, Sumbar, Jumat (31/12/2021). /Bisnis-Noli Hendra

Bisnis.com, PADANG PARIAMAN - Pemerintah Provinsi Sumatra Barat mengekspor komoditas pertanian sebanyak 62,7 ribu ton senilai Rp166,1 miliar, pada penutupan tahun 2021.

Gubernur Sumbar Mahyeldi mengatakan ekspor akhir tahun ini merupakan kegiatan Gebyar Ekspor Tutup tahun 2021 secara daring serentak di 34 pintu ekspor Indonesia.

"Ekspor dari Sumbar kali ini dilakukan Gudang PT Bumi Sarimas Indonesia, Kabupaten Padang Pariaman Sumbar. Namun secara umum sektor pertanian Sumbar memiliki potensi besar untuk berkontribusi dalam ekspor nasional," katanya, Jumat (31/12/2021).

Dia menyebutkan nilai ekspor produk pertanian dari Sumbar meningkat signifikan pada 2021 dibandingkan 2020, mencapai 42 persen.

Menurutnya hal itu sejalan juga dengan fakta bahwa ekspor produk pertanian menjadi penyumbang kontribusi terbesar di Indonesia.

Karena produk pertanian adalah produk yang tidak terpengaruh Covid-19, sehingga pengembangan produksi masih bisa dilakukan dan sangat menguntungkan kepada petani.

"Ini juga menjadi bukti bahwa langkah yang kita ambil di Sumbar untuk menjadikan pertanian sebagai sektor unggulan sudah tepat. Hal itu didukung pula dengan fakta bahwa 57 persen masyarakat bergerak di sektor pertanian," ujar Mahyeldi.

Sementara untuk komoditas beras, Sumbar juga sudah swasembada bahkan bisa menyumbang kontribusi 6 persen untuk Indonesia.

Khusus untuk beras, peluang diekspor sangat terbuka terutama ke negara timur tengah. Karakter beras Sumbar yang pera cocok dengan ciri kuliner mereka.

"Tinggal bagaimana kita meningkatkan produksi dan mengarahkannya pada beras organik," katanya lagi.

Mahyeldi mengatakan pada 2021-2026, Sumbar mengambil langkah luar biasa dengan mengalokasikan 10 persen APBD untuk pertanian. Maka 2022 ekspor pertanian harus meningkat.

"Tidak ada gunanya anggaran meningkat kalau ekspor hanya segitu-segitu saja," tegasnya.

Sumbar menurutnya juga memiliki produk pertanian lain yang bisa dikembangkan seperti sawit, kelapa, gambir dan produk lain. (k56).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Noli Hendra
Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper