Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Presiden Jokowi Apresiasi Peran NU dalam Membantu Penanganan Pandemi

Presiden Jokowi mengapresiasi peran NU dan para ulamanya dalam membantu pemerintah menangani pandemi Covid-19.
Presiden Jokowi saat memberikan sambutan/Antara
Presiden Jokowi saat memberikan sambutan/Antara

Bisnis.com, LAMPUNG - Presiden Joko Widodo mengapresiasi peran Nahdlatul Ulama (NU) dalam membantu penanganan Covid-19.

Pasalnya, keberhasilan penanganan pandemi selama ini tidak terlepas dari peran NU dan para ulamanya.

“Atas nama pemerintah, atas nama masyarakat, negara, saya menyampaikan terima kasih dan penghargaan tinggi kepada Nahdlatul Ulama yang telah membantu pemerintah dalam menenangkan umat dan masyarakat dalam masa pandemi,” ujar Presiden Jokowi saat membuka secara resmi Muktamar Ke-34 NU seperti dikutip dari laman NU.or.id, Rabu (22/12/2021).

Menurutnya, peran dari NU dan para ulamanya sangat dirasakan dampaknya. Terutama terkait dengan upaya untuk menyukseskan program vaksinasi dan penerapan protokol kesehatan di tengah masyarakat.

“Kedua, terima kasih karena Nahdlatul Ulama juga telah mengajak untuk menaati prokes dan ikut berbondong-bondong ikut program vaksinasi,” sambungnya.

“Ini saya rasakan betul ajakan para kiai dan ulama untuk ikut vaksinasi,” lanjut Kepala Negara.

Dikatakan Jokowi, saat program awal vaksinasi dilakukan tak sedikit masyarakat yang melakukan penolakan.

Namun, ia melihat peran luar biasa dari para kiai dari Jawa Timur. Sebab, setelah para kiai melakukan vaksin, upaya penolakan itu berlahan redup dan situasi kembali kondusif.

“Setelah itu, semua daerah satu persatu mau, mau, mau, mau. Inilah pengaruh para ulama para kiai dalam mengajak masyarakat untuk ikut vaksinasi,” kata Jokowi bangga.

Meskipun vaksin sudah banyak dilakukan dan kasus terus menurun, Presiden Jokowi tetap meminta kepada seluruh masyarakat agar tetap menerapkan protokol kesehatan dan berhati-hati. Apalagi telah muncul Covid-19 dengan varian baru, Omicron.

“Kita tetap harus berhati-hati, waspada, karena muncul varian baru Omicron. Telah ada 83 ribu kasus di dunia. Dan ke negara kita Indonesia kita juga telah masuk,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper