Bisnis.com, PEKANBARU — PT Pegadaian (Persero) Kanwil Pekanbaru menyatakan permintaan transaksi secara nontunai di 222 outlet yang tersebar di Sumbar Riau dan Kepri tercatat meningkat cukup besar, yaitu hingga 113,52 persen sampai akhir November 2021 dibandingkan Januari 2021.
Kepala Bagian Analisa Bisnis dan Evaluasi Kinerja Pegadaian Kanwil Pekanbaru Edo Pratama mengatakan memang sebagian besar transaksi yang dilakukan nasabah di outlet sudah diarahkan ke nontunai.
"Misalnya untuk pembayaran angsuran atau pelunasan, itu bisa dibayarkan dengan cara transfer dari rekening lewat aplikasi Pegadaian Digital Service, jadi nasabah menjadi semakin mudah dalam melakukan transaksi," ujarnya, Jumat (17/12/2021).
Kemudian untuk pencairan pembiayaan atau gadai trennya juga sudah mengarah ke nontunai, dengan peningkatan sebesar 27,82 persen pada November 2021 jika dibandingkan Januari 2021.
Dia mengakui dengan sistem nontunai, banyak manfaat yang dirasakan nasabah Pegadaian. Misalnya tidak lagi was-was dan khawatir risiko perampokan karena harus membawa uang tunai di perjalanan usai menerima dana gadai atau kala membayarkan angsuran.
Lewat sistem nontunai ini juga membantu edukasi serta meningkatkan inklusi keuangan di Tanah Air, dimana tingkat inklusi keuangan Indonesia ditargetkan mencapai 90 persen pada 2024 mendatang.
Baca Juga
Kemudian dengan sistem non tunai, juga telah menyesuaikan dengan dorongan pemerintah di masa pandemi yang mengatur masyarakat agar mengurangi kontak fisik dan menjaga jarak.
"Kami meyakini sistem nontunai dalam transaksi akan memberikan dampak positif bagi nasabah dan kami juga tetap melayani apabila ada masuyarakat yang masih ingin bertransaksi dengan tunai," ujarnya.