Bisnis.com, PEKANBARU – Asian Agri, salah satu perusahaan kelapa sawit terkemuka dengan jumlah petani kelapa sawit terbesar di Indonesia, yang merupakan bagian dari grup Royal Golden Eagle (RGE), telah ditunjuk oleh tim Investasi Pertanian Bertanggung Jawab ASEAN (ASEAN RAI) sebagai salah satu perusahaan yang menunjukkan komitmennya untuk meningkatkan taraf hidup petani kelapa sawit.
Kelvin Tio, Managing Director Asian Agri mengungkapkan melalui publikasi studi kasus ini, Asian Agri bersama dengan Grow Asia ingin berbagi pembelajaran dan menguraikan keberhasilan program kemitraan Asian Agri yang telah membantu 30.000 petani kelapa sawit di Indonesia.
"Sorotan utama dari studi kasus ini meliputi kemitraan sukses Asian Agri dengan petani mitranya termasuk keterlibatan antara perusahaan dengan petani mitra untuk mengidentifikasi kebutuhan dan persyaratan untuk melakukan replanting atau penanaman kembali dan penerapan model bagi hasil untuk mendorong rasa tanggung jawab bersama," ujarnya dalam siaran pers Selasa (14/12/2021).
Menurutnya, Asian Agri telah memanfaatkan teknologi dan pelatihan bagi petani mitra untuk mengintensifikan produksi (melalui penanaman kembali di lahan yang sama) untuk meminimalkan kemungkinan deforestasi dan degradasi.
Asian Agri disebut terus membangun kemitraan swasta-publik yang kuat untuk memastikan program pemerintah dan skema pendanaan akan membantu mengatasi tantangan di lapangan.
“Mendorong lebih banyak petani kelapa sawit untuk melakukan replanting atau penanaman kembali merupakan elemen penting dari strategi bisnis kami, karena itu kami harus memahami apa saja yang dibutuhkan oleh petani agar mereka dapat berhasil melakukan replanting,” ujarnya.
Dia mengakui komitmen keberlanjutan yang telah dilaksanakan Asian Agri merupakan wujud dari nilai atau value perusahaan.
“Di Asian Agri, kami bekerja dan menganut nilai-nilai inti kami, yaitu 5C – baik untuk masyarakat (good for community), baik untuk negara (good for country), baik untuk iklim (good for climate), baik untuk pelanggan (good for customer), dan baik untuk perusahaan (good for company). Kami terus berupaya untuk kualitas terbaik dan produktivitas tertinggi sekaligus menurunkan biaya ekonomi, lingkungan, dan sosial,” tambah Kelvin Tio.
Pada 2017, Asian Agri meluncurkan program Komitmen Kemitraan Satu banding Satu, yang memungkinkan pengelolaan 1 hektar lahan petani sebanding dengan 1 hektar lahan inti Asian Agri. Melalui program ini, Asian Agri menyediakan pasar untuk mempermudah petani dalam menjual hasil panen mereka, selain itu Asian Agri juga memberikan dukungan berkelanjutan untuk meningkatkan taraf hidup petani dan meningkatkan hasil perkebunan mereka, seperti pelatihan serta bantuan dan peralatan modern.
Asian Agri juga mendampingi para petani mitra untuk mendapatkan pendapatan alternatif khususnya saat masa tunggu replanting. Hingga saat ini, Asian Agri telah bermitra dengan lebih dari 30.000 petani dan telah terbukti memberikan dampak positif bagi kehidupan para petani dalam pengelolaan kelapa sawit berkelanjutan di Indonesia.
Asian Agri menyediakan pasar bagi petani kecil untuk hasil panen mereka, dan dukungan berkelanjutan untuk meningkatkan standar hidup dan meningkatkan hasil perkebunan mereka, seperti pelatihan, bantuan, dan peralatan modern. Asian Agri juga menyediakan sumber pendapatan alternatif bagi petani kecil ketika kelapa sawit mencapai akhir masa pakainya dan harus ditanam kembali. Hingga saat ini, Asian Agri telah bermitra dengan lebih dari 30.000 petani kecil, membawa dampak positif bagi kehidupan mereka dan pengelolaan kelapa sawit berkelanjutan di Indonesia.
Pada 2020, sebagai bagian dari Komitmen Kemitraan Satu banding Satu, Asian Agri menginvestasikan sekitar USD 2,7 juta ke dalam program kemitraan petani, yang mencakup biaya sekitar 200 staf ahli lapangan, insentif tunai untuk produktivitas yang lebih berkualitas, dan pembagian premi minyak sawit bersertifikat untuk Roundtable on Sustainale Palm Oil (RSPO) dan International Sustainability and Carbon Certification (ISCC).
ASEAN RAI menerbitkan Pedoman untuk Mempromosikan Investasi Bertanggung Jawab di bidang Pangan, Pertanian, dan Kehutanan, yaitu sebuah kerangka kerja kontekstual regional yang memastikan investasi swasta mencapai target pembangunan sekaligus meminimalkan dampak negatif. Pedoman ini diadopsi oleh Menteri Pertanian dan Kehutanan ASEAN (AMAF) pada tahun 2018. Grow Asia adalah platform multi-stakeholder yang bertujuan untuk memperkuat ketahanan pangan dan pertanian berkelanjutan di kawasan ASEAN.