Bisnis.com, ACEH TIMUR - Tangkapan nelayan untuk ikan hiu sutra di laut lepas yang didaratkan di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Idi, Kabupaten Aceh Timur, hanya 700 kilogram dari biasanya mencapai lima ton per minggu karena cuaca buruk.
Abdul Musafir, agen pengempul hiu di PPN Idi, Aceh Timur, Senin (29/11/2021), mengatakan minimnya hasil tangkapan ikan tersebut akibat cuaca buruk melanda Selat Malaka kawasan perairan pantai timur Provinsi Aceh.
"Cuaca saat ini kurang bersahabat, karena angin kencang melanda perairan Selat Malaka. Bahkan ombak tinggi kian mengancam sehingga dampaknya terhadap tangkapan ikan hiu," kata Abdul Musafir.
Bukan hanya tangkapan Hiu, namun kalangan pedagang ikan di daerah itu mengaku sejumlah hasil tangkapan ikan lainnya ikut mengalami penurunan.
Akibat minimnya stok ikan, para pedagang eceran kini harus menjual ikan dari hasil budi daya tambak, seperti ikan bandeng.
"Ikan laut ada, tapi tidak banyak, sehingga banyak pedagang eceran menjual ikan bandeng," kata Mustakim, pedagang di PPN Idi.
Baca Juga
Sementara itu, data di PPN Idi, harga ikan tongkol biasanya dijual Rp15 ribu hingga Rp18 ribu per kilogram, kini meningkat menjadi Rp20 ribu hingga Rp25 ribu per kilogram.
Begitu juga dengan ikan dencis yang sebelumnya dijual Rp25 ribu hingga Rp27 ribu per kilogram kini dijual Rp30 hingga Rp35 ribu per kilogram.
Kemudian cumi-cumi biasanya dijual Rp50 ribu per kilogram, kini dijual Rp60 ribu per kilogram, dan jenara sebelumnya dijual Rp30 ribu hingga Rp35 ribu per kilogram, kini dijual Rp40 ribu per kilogram.
"Tingginya harga ikan karena minimnya persediaan ikan," kata Mustakim.