Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Asa di Balik Optimisme Pertumbuhan Ekonomi Sumsel 2022

Pemerintah Provinsi Sumatra Selatan mengharapkan peningkatan perekonomian itu dapat beriringan dengan penurunan angka kemiskinan yang masih tinggi.
Dinda Wulandari
Dinda Wulandari - Bisnis.com 25 November 2021  |  12:50 WIB
Asa di Balik Optimisme Pertumbuhan Ekonomi Sumsel 2022
Rangkaian Light Rail Transit (LRT) melintas di atas Sungai Musi, Palembang, Sumatera Selatan, Selasa (30/3/2021). ANTARA FOTO - Nova Wahyudi
Bagikan

Bisnis.com, PALEMBANG – Optimisme pertumbuhan ekonomi Sumsel yang dapat melaju 2,66% hingga 3,56% pada tahun 2022 masih menyisakan persoalan penting.

Pemerintah Provinsi Sumatra Selatan mengharapkan peningkatan perekonomian itu dapat beriringan dengan penurunan angka kemiskinan yang masih tinggi.

Gubernur Sumatra Selatan Herman Deru pun meminta semua pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah daerah hingga pelaku ekonomi turut berkontribusi terhadap penurunan angka kemiskinan.

“Kita cukup bangga dengan pertumbuhan ekonomi saat ini dan proyeksinya, tetapi apakah sudah linier dengan kesejahteraan masyarakat?,” katanya saat menghadiri Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2021, Rabu (24/11/2021).

Deru mengatakan dirinya ingin agar laju pertumbuhan ekonomi itu juga dibarengi dengan adanya penurunan angka kemiskinan.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Sumsel, jumlah penduduk miskin di provinsi itu masih sebesar 12,84% atau 1,11 juta jiwa dari total penduduk Sumsel.

Oleh karena itu, gubernur menilai, perlu adanya keterlibatan masyarakat dalam menggerakkan mesin pertumbuhan ekonomi. Sehingga, ketika perekonomian bergerak maka dampaknya dapat dirasakan masyarakat.

Dia mencontohkan pengembangan sektor pariwisata. Saat ini lapangan usaha tersebut sedang digaungkan. 

Menurut dia, pelaku pariwisata tak perlu melulu fokus membuat destinasi baru, melainkan concern mengelola potensi yang sudah ada.

“Kita bisa kelola yang sudah ada, seperti Ranau Grand Fondo. Dampaknya itu bisa langsung dirasakan masyarakat di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan, karena masyarakat juga terlibat di pusaran ekonomi event tersebut,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak Video Pilihan di Bawah Ini :

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

bank indonesia sumsel
Editor : Ajijah
Bagikan

Bergabung dan dapatkan analisis informasi ekonomi dan bisnis melalui email Anda.

Artikel Terkait



Berita Terkini

Terpopuler

Banner E-paper
back to top To top