Bisnis.com, DELI SERDANG - GMR Airport International memenangkan tender Strategic Partnership Kualanamu International Airport. Masa pengelolaan akan berlangsung selama 25 tahun.
GMR Airport International merupakan perusahaan Global Airport Operator yang berbasis di New Delhi, India.
President Director of GMR Indonesia Satyanarayana K.V mengungkap kegembiraan atas terpilihnya GMR Airport Limited sebagai pemenang tender pengembangan dan pengoperasian Bandara Internasional Kualanamu di Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara.
Satyanarayana mengatakan, proyek ini juga menandakan masuknya mereka di sektor penerbangan Indonesia yang berkembang pesat dan terbesar ASEAN serta memiliki pasar potensial yang tinggi.
"Kemenangan penawaran juga memperkuat kredensial Grup GMR sebagai salah satu pengembangan dan Operator Bandara terbesar dunia," kata Satyanarayana, Selasa (23/11/2021).
Direktur PT Angkasa Pura Aviasi Haris mengatakan bakal menerapkan strategi dalam percepatan peningkatan pertumbuhan ekonomi, khususnya di Sumatra Utara.
PT Angkasa Pura Aviasi merupakan anak usaha PT Angkasa Pura II (Persero) yang diberi mandat dalam pengelolaan dan pengembangan Bandara Internasional Kualanamu.
Haris berjanji akan terus berkomitmen untuk mengubah Bandara Kualanamu menjadi Hub Internasional wilayah barat Indonesia.
Untuk itu, mereka akan bergerak cepat meningkatkan pelayanan kebandarudaraan di Bandara Internasional Kualanamu bersama para pemangku kepentingan dengan melakukan strategi kolaborasi, koordinasi serta pola komunikasi yang baik.
"Kami akan berkomitmen untuk melakukan pembangunan infrastruktur dan fasilitas kebandarudaraan demi percepatan dalam pencapaian visi dan misi perusahaan," kata Haris.
Menurut Direktur Utama PT Angkasa Pura II Muhammad Awaludin, tujuan utama kemitraan strategis ini adalah 3E, yaitu Expansion the Traffic, Expertise Sharing dan Equity Partnership
"Kita punya mimpi ke depan untuk men-transformasi Bandara Internasional Kualanamu menjadi regional hub dengan peningkatan aktivitas penerbangan Internasional," kata Awaludin.
Program Strategic Partnership ini, lanjut Awaluddin, sangat menguntungkan. Hal itu disebabkan mitra strategis akan mendukung penambahan aset di Bandara Internasional Kualanamu.
Di antaranya dengan pengembangan kapasitas Bandara menjadi 17 juta penumpang pada tahap 1, kemudian kapasitas 30 juta penumpang pada tahap 2 serta kapasitas 42 juta penumpang pada tahap 3.
"Dan nantinya semua aset baru hasil pengembangan setelah 25 tahun akan diserahkan ke PT Angkasa Pura II," kata Awaluddin.
Bandara Internasional Kualanamu memiliki posisi strategis sehingga berpotensi menjadi hub di Asia tenggara.
Partnership dalam kolaborasi pengelolaan dan pengembangan Bandara Internasional Kualanamu diharap menjadi penggerak ekonomi (economic driver) di kawasan barat Indonesia, khususnya di wilayah Sumatra Utara.
Awarding Ceremony Strategic Partnership Kualanamu International Airport dilaksanakan di Kementerian BUMN Ballroom Lantai 21, Jakarta, pada Selasa (23/11/2021).
Melalui skema kemitraan strategis atau Strategic Partnership ini, PT Angkasa Pura II (Persero) dan GMR Airport International akan bergabung dalam Joint Venture Company (JVCo).
PT Angkasa Pura Aviasi memiliki saham 51 persen AP II. Sedangkan GMR memiliki saham 49 persen.
Ke depan, pengelolaan dan pengembangan Bandara Internasional Kualanamu akan diserahkan kepada PT Angkasa Pura Aviasi.
Kemitraan Strategis Bandara Internasional Kualanamu dijalankan dengan skema kemitraan dengan jangka waktu pengelolaan dan pengembangan Bandara selama 25 tahun.
Nilai kerjasamanya sekitar US$6 miliar, termasuk investasi dari mitra strategis sekitar Rp15 triliun.
GMR Airports Consortium merupakan Strategic Investor yang dimiliki oleh GMR Group asal India dan Aéroports de Paris Group (ADP) asal Prancis.
Mereka adalah operator Bandara swasta terbesar di Asia dan terbesar keempat secara global.
Saat ini, GMR Airport mengelola New Delhi’s Indira Gandhi International Airport (Best Airport in India and Central Asia by Skytrax 2019-2021), lalu Hyderabad International Airport di India, Bidar Airport di India, Mactan Cebu International Airport di Filipina.
Selain itu, mereka juga sedang mengembangkan Goa International Airport di India, Visakhapatnam International Airport di India, dan Crete International Airport di Yunani.