Bisnis.com, PALEMBANG – APBD Kota Palembang Tahun Anggaran 2022 diproyeksi senilai Rp3,84 triliun atau lebih rendah dibandingkan APBD 2021 yang mencapai Rp4,17 triliun.
Ketua DPRD Kota Palembang Zainal Abidin mengatakan banyak faktor yang menyebabkan terjadinya penurunan besaran APBD kota tersebut.
“Faktornya banyak, seperti pemulihan ekonomi yang baru akan dimulai dan kita belum tah kapan pandemi ini berakhir,” katanya, Senin (1/11/2021).
Zainal mengatakan bahwa ABPD daerah dapat naik apabila situasi membaik, sehingga pemerintah dapat menerapkan strategi yang efektif.
Dia mencontohkan sebagai kota yang digerakkan oleh sektor jasa, Pemkot Palembang dapat mendukung industri perhotelan dan restoran dengan menggelar agenda berskala besar.
Sementara itu, Wali Kota Palembang Harnojoyo mengatakan dalam APBD tersebut mencakup pendapatan asli daerah (PAD) sebanyal Rp1,3 triliun dan Rp400 miliar dari sumber pendapatan lainnya.
Dari pos pendapatan itu, transfer daerah dari pusat masih mendominasi yakni senilai Rp2,94 triliun.
"Kami sudah menyampaikan nota keuangan dan rancangan APBD Tahun 2022, kami bersama DPRD Sudah menandatangani nota kesepakatan prioritas anggaran sementara," katanya.
Dalam kesempatan terpisah, Kepala Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan Sumatra Selatan Lydia Kurniawati Christiyana mengatakan APBD pemerintah daerah masih bergantung pada kucuran APBN.
“Postur APBD yang dibuat oleh pemda, sumber pendapatannya adalah APBN, yakni dari transfer ke daerah,” katanya.