Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sumsel Dorong Penambahan UMKM

Pemprov Sumatra Selatan mendorong peningkatan UMKM lantaran jumlahnya usaha yang beredar di provinsi itu baru berkontribusi 1 persen secara nasional.
Gubernur Sumsel Herman Deru (kedua dari kiri), Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumsel Hari Widodo (ketiga dari kiri) dan Ketua Dekranasda Sumsel Febrita Lusia (kanan) berfoto bersama saat pembukaan Seru Sriwijaya. /Istimewa
Gubernur Sumsel Herman Deru (kedua dari kiri), Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumsel Hari Widodo (ketiga dari kiri) dan Ketua Dekranasda Sumsel Febrita Lusia (kanan) berfoto bersama saat pembukaan Seru Sriwijaya. /Istimewa

Bisnis.com, PALEMBANG – Pemprov Sumatra Selatan mendorong peningkatan Umkm lantaran jumlahnya usaha yang beredar di provinsi itu baru memberi share 1 persen secara nasional.

Gubernur Sumatra Selatan (Sumsel) Herman Deru mengatakan saat ini jumlah UMKM yang ada di daerah itu mencapai 644.000 usaha. 

“Sementara jumlah UMKM di Indonesia mencapai 64 juta, artiya pelaku usaha dari Sumsel ini baru 1% dari total nasional,” katanya saat pembukaan acara Semarak UMKM (Seru) Sriwijaya 2021, Senin (25/10/2021).

Deru menilai masih sedikitnya jumlah UMKM tak terlepas dari terbatasnya pengetahuan, keterampilan hingga mindset masyarakat.

Menurut gubernur, pola pikir masyarakat produktif di Sumsel yang utama adalah pekerja, bukanlah menjadi wiraswasta.

“Kita semua punya tugas ekstra untuk mengubah mindset itu, dan tentu butuh waktu hingga pembiayaan,” katanya.

Deru melanjutkan pendanaan itu diperlukan untuk menunjang upaya meningkatkan keterampilan calon wirausahawan. Masalahnya, kata dia, banyak Balai Latihan Kerja yang kurang optimal untuk meningkatkan keahlian pelaku usaha.

“Saya harap Bank Indonesia maupun pihak terkait lainnya bisa masuk ke sana [BLK], untuk peningkatan kapasitas pelaku usaha,” katanya.

Gubernur melanjutkan, sebetulnya peluang Sumsel untuk meningkatkan kuantitas maupun kualitas UMKM sudah terbuka lebar. Salah satunya menyangkut permodalan.

Dia mencontohkan, alokasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) senilai Rp4,4 triliun pada 2020 di Sumsel sudah sepenuhnya terealisasi. Sejatinya, kredit program pemerintah itu memang ditujukan untuk mendukung UMKM.

“KUR terserap semuanya bahkan dengan tingkat NPL yang rendah di bawah 1%. Tetapi saya kok masih ingin [UMKM] ini lebih kencang lagi,” katanya.

Deru mengemukakan perlu sinergitas semua pihak dalam pengembangan UMKM. Sehingga, ia pun mengapresiasi langkah Bank Indonesia Perwakilan Sumsel yang bekerja sama dengan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Sumsel mengadakan agenda Seru Sriwijaya.

Kepala Perwakilan BI Sumsel Hari Widodo mengatakan UMKM merupakan salah satu motor perekonomian.

Berdasarkan data statistik, kontribusi UMKM terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) baru sebesar  14,74 persen.

“Artinya masih ada ruang untuk UMKM agar meningkatkan produktivitasnya, melalui peningkatan kapasitas produk dan usaha, nilai tambah, serta akses pemasaran,” katanya.

Oleh karena itu, bank sentral berharap Seru Sriwajaya dapat mendorong pengembangan UMKM Sumsel. Terutama produk fesyen, kerajinan dan kuliner bagi pasar domestik maupun ekspor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dinda Wulandari
Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper