Bisnis.com, MEDAN - Wakil Ketua Komisi B DPRD Sumatra Utara Zeira Salim Ritonga meminta Kepolisian Daerah Sumatra Utara agar menyelidiki dugaan permainan kotor di balik kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) di sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU).
Sebab, sejak beberapa waktu lalu pernyataan yang keluarkan pihak PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumatra Bagian Utara bertolak belakang dengan kenyataan yang terjadi.
Seperti diketahui, beberapa hari lalu manajemen perusahaan pelat merah itu menyebut penyaluran BBM aman dan lancar di kala banyak SPBU yang kehabisan stok.
"Saya minta kepada pihak Kepolisian agar melakukan lidik terkait kosongnya BBM di daerah. Supaya jangan ada indikasi permainan yang merugikan masyarakat dan perekonomian," kata Zeira kepada Bisnis, Jumat (15/10/2021).
Zeira mengultimatum PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumatra Bagian Utara agar segera menuntaskan persoalan BBM yang terjadi.
"Saya minta Pertamina, dalam dua atau tidak hari ini, harus menyelesaikannya. Kalau tidak selesai, maka saya anggap Pertamina gagal. Perlu dievaluasi itu manajernya," ujar Zeira.
Kelangkaan BBM yang terjadi sejak beberapa hari lalu menyebabkan banyak SPBU yang kehabisan stok. Akan tetapi, manajemen PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumatra Bagian Utara mengklaim bahwa semuanya berjalan lancar.
Terkait ketidaksesuaian antara pernyataan pihak manajemen dengan kenyataan ini, Pjs Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Murti Dewi Hani menyerahkannya ke pejabat berwenang di daerah setempat.
"Untuk kondisi lapangan memang yang lebih paham dan mengetahui teman-teman di sana (PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Bagian Utara)," kata Murti kepada Bisnis.
Sementara itu, warga Lubuk Pakam, Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara Jefri S juga menyoroti PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumatra Bagian Utara lantaran terjadinya kelangkaan BBM di sejumlah SPBU.
Dia juga heran lantaran pernyataan yang dikeluarkan perusahaan pelat merah itu justru tidak sesuai kondisi yang terjadi.
"Mau ke Medan jadi malas karena BBM langka. Berkelit tidak ada kelangkaan tapi berhari-hari SPBU tutup semua," kata Jefri.
Pernyataan yang disampaikan manajemen PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumatra Bagian Utara yang mengklaim kondisi BBM aman di kala banyak SPBU yang kehabisan stok sebelumnya juga mendapat kecaman.
Sebab, hal itu menimbulkan kebingungan dan berpotensi sebagai aksi pembohongan publik.
"Jadi kalau katanya (manajemen Pertamina) aman-aman saja. Saya rasa perlu juga diklarifikasi. Itu tidak benar. Masyarakat itu antre beberapa hari lalu sampai ke ruas jalan," kata Wakil Ketua Komisi B DPRD Sumatra Utara Zeira Salim Ritonga, Jumat (15/10/2021).
Zeira mengingatkan PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumatra Bagian Utara agar tidak mencoba untuk menutup-nutupi persoalan yang terjadi. Sehingga memunculkan kecurigaan di tengah masyarakat.
"Makanya saya minta Pertamina terbuka saja. Apa yang menjadi persoalan disampaikan ke publik. Jangan ditutup-tutupi. Kalau ditutupi itu ada niat tidak baik," kata Zeira.
Lebih lanjut, Zeira memastikan bakal memanggil PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumatra Bagian Utara dan pihak-pihak terkait untuk meminta penjelasan mengenai kelangkaan yang terjadi beberapa hari ini.
"Makanya saya akan memanggil pihak Pertamina terkait langkanya BBM di beberapa SPBU di kabupaten dan kota," kata Zeira.
Sebelumnya, sejumlah SPBU di Kota Medan, Sumatra Utara, kembali kehabisan stok BBM.
Hal itu menyebabkan antrean panjang di sejumlah SPBU yang masih memiliki stok. Para pengendara yang hendak mengisi bahan bakar terlihat memutar balik. Di antaranya juta kesal karena mendapati lebih dari lima SPBU tutup.
"Tidak jelas Pertamina ini. Ada satu nanti yang masih ada, panjang kali antreannya," kata seorang pengendara sepeda motor, Rabu (13/10/2021).
Amatan di lapangan, kala itu sejumlah SPBU memajang lelang keterangan bahwa BBM sedang kosong. Di antaranya SPBU di Jalan Dr Mansyur, Jalan Setia Budi, Jalan Flamboyan Raya, Jalan Pancing dan beberapa SPBU di tempat lainnya.
Meski demikian, Area Manager Communication Relation & CSR Sumbagut PT Pertamina Patra Niaga Taufikurachman justru mengklaim bahwa stok BBM milik SPBU di Kota Medan lancar.
Dia bahwa mengaku sudah keliling Kota Medan untuk melihatnya.
"Dari pagi saya keliling SPBU di kota Medan, masih berjalan aman dan lancar, dan kapal tanker kami sudah merapat dan sudah menyalurkan BBM ke SPBU di kota Medan dan sekitarnya," kata Taufikurachman kepada Bisnis, Rabu (13/10/2021)
Bisnis kemudian memperlihatkan dokumentasi sejumlah kendaraan yang terpaksa putar balik akibat ketiadaan BBM di sejumlah SPBU. Setelah itu, Taufikurachman menyebut bahwa terdapat sekitar 100 unit SPBU di Kota Medan.
"Diinfokan di kota Medan ada kurang lebih 100 SPBU," katanya.
Sehari kemudian, tepatnya Kamis (14/10/2021), PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumatra Bagian Utara menerbitkan siaran pernyataan dan kembali mengklaim BBM aman meski sejumlah SPBU masih kehabisan stok.
"Stok BBM aman di Sumut, kapal tanker sudah merapat, dan kita sudah menyalurkan BBM ke setiap SPBU," ujar Taufikurachman.
Walau sehari sebelumnya menyebut kondisi aman, Taufikurachman kini justru mengakui bahwa terjadi kenaikan konsumsi BBM akibat pelonggaran kebijakan PPKM di sejumlah daerah.
"Dengan menurunnya level PPKM aktivitas masyarakat mulai meningkat dan seiring dengan itu telah terjadi kenaikan konsumsi BBM," katanya.
Kelangkaan BBM di sejumlah SPBU di Kota Medan belakangan ini kerap terjadi. Sekitar dua pekan lalu, kondisi serupa juga terjadi. Banyak SPBU yang terpaksa tutup sementara lantaran kehabisan stok.
Tak hanya itu, kelangkaan kala itu juga melebar ke beberapa daerah lainnya di Sumatra Utara, seperti Kabupaten Deli Serdang, Kabupaten Langkat, Kabupaten Serdangbedagai dan Kota Binjai.