Bisnis.com, PADANG - Penggiat maggot di berbagai daerah di Provinsi Sumatra Barat secara resmi mendirikan koperasi yang diberi nama Koperasi Sahabat Penggiat Maggot Sumbar.
Dr. Resti Rahayu, perwakilan dari Universitas Andalas Padang dan pendamping koperasi, mengatakan pendirian lembaga tersebut untuk memperkuat pasar. "Koperasi adalah solusi terkait sulit pangsa pasar maggot di Sumbar," kata Dosen Biologi Unand yang akrab disapa Ayu, melalui keterangan tertulisnya, Senin (20/9/2021).
Anggota dari koperasi ini datang dari berbagai daerah di Sumbar, seperti dari Kota Payakumbuh, Kabupaten Limapuluh Kota, Kota Bukittinggi, Kabupaten Padang Panjang, Kota Pariaman, Kabupaten Solok Selatan, Kabupaten Agam, dan dari Kota Padang.
Koperasi sedianya mengumpulkan seluruh produksi dari penggiat maggot. "Unand minta beberapa ton, untuk dipersiapkan menjadikan maggot itu jadi minyak, ini adalah projek Unand juga. Nah peluang bagi penggiat maggot," ucapnya.
Ayu menjelaskan maggot BSF atau sering juga disebut sebagai lalat tentara hitam adalah lalat pengurai sampah dengan daya konversi yang sangat luar biasa, mengurai sampah menjadi biomassa dengan kandungan protein yang sangat tinggi.
Kandungan protein maggot BSF ini bisa mencapai 50 persen dari berat kering tubuhnya. Maggot BSF ini menjadi pakan berbagai jenis ternak unggas maupun ikan, baik dalam bentuk maggot segar maupun kering.
Baca Juga
Doktor lulusan ITB ini juga menyampaikan bahwa, Universitas Andalas akan melakukan pendampingan terhadap mitra atau masyarakat sasaran sehingga benar-benar menjadi unit usaha yang berkembang yang nantinya akan berdampak kepada kesejahteraan masyarakat.
"Dalam waktu singkat koperasi ini akan didaftarkan akta pendiriannya. Karena kita sudah koordinasikan juga dengan pihak dinas koperasi provinsi," tutup Ayu. (k56)