Bisnis.com, MEDAN- Ekspor karet alam dari Sumatra Utara pada semester I/2021 tercatat sebesar 187.277 ton naik 9,9 persen dibanding posisi sama periode sebelumnya sebenar 170.425 ton.
Sekretaris Gabungan Pengusaha Karet Idonesia (Gapkindo) Sumut Edy Irwansyah mengatakan peningkatan pada dasarnya dilihat dari kinerja ekspor karet selama masa pandemic covid-19.
Meski mengalami peningkatan secara tahunan, volume ekspor semester/I 2021 dibandingkan dengan semester I/2019 atau sebelum pandemi Covid-19, volume ekspor masih menurun.
“Dibandingkan semester I/2019, dimana belum ada pandemi Covid-19, masih penurunan sebesar 16.118 ton atau 7,9 persen,” kata Edy.
Adapun, peningkatan ekspor karet Sumut pada bulan Januari-April 2021 sejalan dengan membaiknya permintaan dari negara konsumen, diantaranya Jepang, Amerika, China, India.
Namun, terjadi penurunan pada Mei dan Juni karena pihak buyer melakukan resechedule shipment atau penjadwalan ulang pengapalan. Hal ini ditengarai karena adanya kendala operasional dari perusahaan pelayaran.
Baca Juga
“Kapasitas kapal yang tidak optimal dan kelangkaan container,” imbuh Edy.
Peningkatan volume ekspor juga diikuti dengan peningkatan harga karet. Harga rata-rata karet jenis TSR20 pada SemeseterI/ 2021 adalah sebesar 166,1 sen AS per kg atau meningkat tajam sebesar 36 persen dibandingkan Semester I/2020 pada awal pandemi Covid-19 yang berada pada rata-rata 122,2 sen AS.