Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kala Milenial Mengecap Laba di Bursa Berjangka

Melihat tren tumbuhnya minat kelompok milenial ini, Direktur Utama PT Bursa Berjangka Jakarta atau Jakarta Futures Exchange (JFX) Stephanus Paulus Lumintang menyebutkan memang saat ini jumlah investor dari kalangan milenial di bursa berjangka sedang mengalami peningkatan.
Pimpinan Cabang PT Rifan Financindo Berjangka (RFB) Pekanbaru Liwan. Milenial kini mulai melirik produk investasi di bursa berjangka komoditi. /Bisnis-Arif gunawan
Pimpinan Cabang PT Rifan Financindo Berjangka (RFB) Pekanbaru Liwan. Milenial kini mulai melirik produk investasi di bursa berjangka komoditi. /Bisnis-Arif gunawan

Bisnis.com, PEKANBARU -- Generasi milenial terus menjadi sorotan di dunia investasi karena populasinya terus meningkat, lalu kini masuk kategori usia mapan dan sudah punya penghasilan sendiri.
 
Mayoritas kelompok milenial di Indonesia lebih memilih untuk menabung dibandingkan dengan berinvestasi. Dari survei global terbaru oleh bertajuk The Future of Money, sekitar 69 persen dari kaum milenial Indonesia tidak memiliki strategi investasi. 
 
Akibatnya milenial di Indonesia dinilai lebih sibuk menabung ketimbang menggunakan uangnya untuk mendapatkan keuntungan lebih dengan berinvestasi.
 
Namun seiring perkembangan teknologi informasi dan ekonomi digital, milenial kini mulai melirik beragam produk investasi yang salah satunya adalah perdagangan berjangka komoditi (PBK).
 
Reza, warga Pekanbaru yang berusia 29 tahun, sudah menjadi investor di bursa berjangka komoditi dalam tiga bulan terakhir. Dia ikut terjun di produk investasi ini, mengikuti jejak sang ayah yang sudah lebih dulu menjadi trader komoditi.
 
"2018 lalu, saat masih tinggal dan bekerja di Yogyakarta, saya diminta pulang ke Pekanbaru untuk meneruskan bisnis orangtua," ujarnya kepada Bisnis Rabu (30/6/2021).
 
Namun sejak pandemi pada awal tahun lalu, kegiatan usaha itu harus menghadapi kondisi berat yang mengakibatkan bisnis itu tidak dapat dilanjutkan.
 
Kemudian di awal tahun ini, ayahnya mendapatkan penawaran investasi PBK dari pialang bursa berjangka PT Rifan Financindo Berjangka (RFB). Berbekal ilmu trading forex dan buku panduan, ayahnya mulai terjun dengan modal dana depositonya bernilai ratusan juta.
 
Setelah melihat prospek yang baik dari aktivitas trading ayahnya, Reza juga berminat untuk ikut serta menjadi trader di bursa berjangka. Keinginan itu semakin kuat dengan pengalamannya pernah mengikuti kelas trading forex di bangku kuliah pada 2016 silam.
 
Meski demikian untuk menambah keyakinan, dia memilih belajar lebih dalam tentang PBK ini melalui media digital seperti youtube dan forum trader. Ini sesuai dengan generasinya dimana milenial memang erat dengan dunia digital, sehingga lebih memilih kanal online untuk belajar dibandingkan membaca buku seperti generasi sebelumnya.
 
Dengan modal ilmu tersebut, Reza mengandalkan tabungan sejak kuliahnya sebagai dana awal berinvestasi di bursa berjangka. Alumnus salah satu kampus di Yogyakarta ini mulai berinvestasi di PBK, dengan memilih perdagangan komoditi emas Loco gold. 
 
"Saya mulai aktif trading bursa berjangka sekitar Ramadan lalu, awalnya menggunakan akun demo selama seminggu dengan bimbingan pialang dari RFB," ujarnya.
 
Selanjutnya dia mulai menggunakan akun asli dengan modal Rp100 juta, dan bisa mulai trading dengan mengambil 1 atau 2 posisi trading, kemudian menunggu sampai saat yang tepat untuk menjual atau membeli.
 
Dia mengakui lewat trading ini sudah berhasil mendapatkan keuntungan 100 persen dari modal awal. Sedangkan kerugian juga pernah diperoleh Reza, dengan rentang nilai sekitar Rp10 jutaan.
 
Menurutnya investasi di perdagangan bursa berjangka ini punya sisi keunggulan seperti bisa trading pada posisi market apapun, sehingga dapat dilakukan setiap harinya untuk mengambil posisi jual atau beli.
 
Sementara untuk trader atau investor menurutnya harus memiliki manajemen keuangan atau money management yang konsisten, dimana bila sudah mencapai target harus melakukan jual atau beli, serta tidak bersifat ingin mendapatkan untung besar dalam waktu cepat.
 
"Prinsip saya dalam trading harus disiplin, biasanya profit Rp2 juta atau Rp3 juta berarti sudah mencapai target dan saya tidak melanjutkan trading lagi. Di bursa berjangka ini perlu diingat adalah high risk high return," ujarnya.
 
Reza berpesan, trading di bursa berjangka bisa dijadikan pilihan untuk investasi dan memenuhi kebutuhan ekonomi jika investor sudah lebih dulu membekali diri dengan ilmu perdagangan komoditi.
 
Karena bila tidak punya ilmunya, bisa saja laba yang sudah diharapkan ada di depan mata akan melayang akibat tidak bisa menahan diri, serta tidak memahami bagaimana transaksi perdagangan di bursa komoditi.
 
Melihat tren tumbuhnya minat kelompok milenial ini, Direktur Utama PT Bursa Berjangka Jakarta atau Jakarta Futures Exchange (JFX) Stephanus Paulus Lumintang menyebutkan memang saat ini jumlah investor dari kalangan milenial di bursa berjangka sedang mengalami peningkatan.
 
"Kalau jumlah investor milenial di industri kita, saat ini saya yakin sedang mengalami peningkatan, namun jumlah pastinya kita tidak punya data. Perkiraannya di atas 10 persen dari total investor PBK saat ini," ujarnya kepada Bisnis.
 
Dia mengakui perseroan sudah melakukan beragam upaya untuk mendorong milenial ikut berinvestasi di produk bursa berjangka, antara lain dengan kegiatan edukasi berkelanjutan di sejumlah perguruan tinggi di Tanah Air.
 
Selain itu pihaknya juga meningkatkan pemahaman masyarakat tentang PBK melalui berbagai saluran informasi yang ada, baik offline maupun online. Serta dengan melibatkan banyak pihak mulai dari investor milenial yang sudah ada, influencer, selebgram, hingga sosialita.
 
Pimpinan Cabang PT Rifan Financindo Berjangka (RFB) Pekanbaru Liwan mengatakan kelompok milenial turut menjadi sasaran perseroan untuk diajak berinvestasi di bursa berjangka komoditi.
 
Menurutnya sejumlah strategi sudah disiapkan untuk mencapai target tersebut. Misalnya menggunakan platform digital khususnya media sosial akan semakin ditingkatkan, serta menambah jumlah konsultan bisnis atau marketing sebanyak 100 orang. Dia menyebutkan perseroan tidak hanya menggaet lebih banyak marketing, tetapi juga memberikan pelatihan agar dapat memberikan pelayanan terbaik kepada nasabah termasuk milenial.
 
"Kunci utama memikat calon nasabah ialah pelayanan. Jadi, orang-orang yang berhubungan langsung ke mereka seperti marketing itu akan diberikan pelatihan terlebih dahulu. Termasuk cara efektif penggunaan media sosial untuk melayani nasabah milenial," ujarnya.
 
Dia menambahkan strategi perseroan di tengah pandemi, yaitu dengan mengambil langkah cepat sejak Indonesia terkena musibah virus corona. Salah satunya dengan meningkatkan proses edukasi terhadap nasabah. Bila sebelumnya penyaluran informasi lebih banyak melalui tatap muka langsung, kini nasabah bisa diedukasi melalui ponsel pintar.
 
Adapun menurut data PT Rifan Financindo Berjangka (RFB) Pekanbaru, perseroan mencatat sepanjang Januari-Mei 2021 jumlah volume transaksi perdagangan berjangka komoditas yang diraih perseroan telah mencapai 46.317 transaksi.
 
Angka ini menunjukkan kenaikan sebesar 16,27 persen bila dibandingkan periode sama tahun sebelumnya, serta penambahan jumlah nasabah baru pada periode yang sama mencapai 121 orang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Arif Gunawan
Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper