Bisnis.com, BANDAR LAMPUNG – Otoritas Jasa Keuangan Lampung mencatat penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) di provinsi itu pada 2020 terealisasi 106,64 persen dari target Rp5,33 triliun.
"Sementara pada tahun ini, per Maret 2021 penyaluran KUR telah mencapai sebesar 30,02 persen dari target sebesar Rp6,08 triliun, " kata Kepala OJK Provinsi Lampung Bambang Hermanto.
Untuk kredit UMKM pada triwulan I/2021 sedikit kontraksi 0,57 persen (year-to-date) setelah triwulan sebelumnya positif 0,62 persen.
Hal ini menyebabkan share kredit UMKM terhadap total kredit juga menurun dari 31,50 persen pada triwulan I dan 30,57 persen pada triwulan IV/2020 menjadi 30,35 persen pada triwulan I/2021.
"Diharapkan pada triwulan II 2021 ke depan kinerja kredit UMKM ini menjadi membaik," kata Bambang.
Kepala OJK Provinsi Lampung mengatakan penyaluran KUR dan kredit UMKM akan terus dipacu seiring dengan pergerakan suku bunga kredit yang menurun.
Baca Juga
Bambang menjelaskan pula bahwa pandemi Covid-19 cukup memberikan tekanan pada kinerja sektor industri keuangan nonbank (IKNB) nasional dan daerah.
Pada sektor perusahaan pembiayaan, penyaluran pembiayaan di Lampung terkontraksi sebesar Rp1,380 triliun atau 15,28 persen year-on-year (yoy) dengan komposisi piutang pembiayaan didominasi oleh pembiayaan multiguna dan pembiayaan investasi dengan proporsi masing-masing sebesar 67,43 persen dan 27,69 persen.
Penyaluran proporsi pembiayaan masih didominasi oleh sektor perdagangan besar dan eceran; reparasi dan perawatan mobil dan sepeda motor dengan proporsi sebesar 33,23 persen atau Rp3,002 miliar.
Sementara itu, dari sisi jumlah kontrak perusahaan pembiayaan terjadi peningkatan sebesar 50,24 persen (yoy) atau bertambah 237.872 unit kontrak jika dibandingkan dengan triwulan I/2020.
Kualitas pembiayaan posisi triwulan I 2021 sebesar 3,05 persen membaik dibandingkan posisi yang sama tahun sebelumnya namun sedikit meningkat dibanding triwulan IV/2020 yang tercatat 2,76 persen.