Bisnis.com, MEDAN - Realisasi ekspor kopi melalui Belawan hingga Februari 2021 mencapai 9.520 ton atau menurun 11 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2020 sebesar 10.704 ton.
Dilihat dari nilai ekspornya, hingga Februari 2021 nilai ekspor kopi Sumut sebesar US$40,19 juta atau menurun 26 persen secara year on year sebesar US$54,66 juta.
Volume ekspor kopi Arabica Sumut melalui Belawan per Februari 2021 adalah 8.820 ton dengan nilai ekspor US$36,02 juta. Jenis kopi ini memberi andil 92 persen terhadap ekspor kopi Sumut.
Sementara, ekspor kopi robusta sebesar 466,80 ton dengan nilai ekspor US$518.151. Ekspor jenis kopi lain-lain sebesar 233,23 ton dengan nilai ekspor US$3,66 juta.
Penurunan volume dan nilai ekspor terjadi karena jumlah unit kapal induk pengangkut kontainer untuk ekspor komoditas di Port Klang Singapura berkurang. Akibatnya, terjadi penundaan pengiriman kopi ke negara tujuan ekspor.
“Jadi sebenarnya yang terjadi adalah penundaan pengiriman barang-barang untuk diekspor akibat berkurangnya unit transportasi pengangkut ekspor secara internasional,” kata Ketua Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI) Sumatra Utara (Sumut) Saidul Alam, Selasa (20/4/2021).
Menurutnya, penundaan pengiriman ekspor tidak hanya terjadi pada kopi melainkan pada komoditas-komoditas lain.
“Secara angka terlihat berkurangnya volume ekspor kopi, padahal ini juga terjadi secara umum terhadap semua produk ekspor,” imbuh Saidul.
Saidul menambahkan, bila dilihat dari sisi permintaan, permintaan pengiriman kopi dari negara tujuan ekspor utama masih terpantau normal.