Bisnis.com, PALEMBANG – PT Buma Cima Nusantara, anak usaha PTPN VII, optimistis dapat mencapai target laba Rp112 miliar pada tahun ini seiring pelaksanaan operasional yang unggul di industri tebu tersebut.
Direktur Utama PT Buma Cima Nusantara (BCN) Putu Sukarmen mengatakan perusahaan telah mengerahkan seluruh sumber dayanya dalam rangka sukses musim giling tebu 2021.
“Kami menjalankan berbagai strategi untuk persiapan giling yang sukses pada dua industri gula yang dikelola, baik on farm maupun off farm,” katanya dalam siaran pers yang diterima Bisnis, Minggu (28/3/2021).
Sementara itu, General Manager Pabrik Gula Bungamayang Willy Mulyawan mengatakan, untuk mendukung kinerja di sektor hulu dan hilir pertanian, pihaknya terus meningkatkan kompetensi dan motivasi karyawan.
“Salah satunya melalui in house training (IHT) menghadirkan konsultan maupun pusat penelitian,” katanya.
Menurutnya perlu adanya peningkatan produktivitas per hektare, khususnya plant cane (PC). Apabila starting point produktivitasnya rendah, maka tahun-tahun berikutnya akan semakin berat. Di sisi lain biaya mengalami kenaikan terus.
Baca Juga
Putu menargetkan program plant cane rata-rata 100 ton per hektare (ha) pada KTG 2021/2022.
Direktur PTPN VII Doni P. Gandamihardja, mengatakan bahwa harus ada sinergitas antara on farm dan offfarm sehingga dapat menampilkan performa terbaik.
Dia memaparkan, ton gula per hektare menjadi dasar dalam indikator perhitungan, bukan ton tebu per ha.
Dia pun mengapresiasi kinerja anak usaha PTPN VII itu pada taksasi Maret yang menunjukkan angka optimistis menembus RKAP.
“Taksasi ini harus diwujudkan. Caranya, kinerja on farm dan off farm harus dilakukan pencarian alternatif atau solusi terbaik untuk menurunkan losess,” ujarnya.
Dia menambahkan BCN juga membuat lompatan-lompatan inisiatif strategi sehingga dapat meningkatkan produksi yang signifikan.
Doni mengatakan PT BCN juga dapat menggarap potensi dan pertimbangan harga gula ritel yang menjanjikan pada saat menjelang puasa dan hari raya.
Menurut dia, gula kemasan ritel dapat menjadi sarana branding image selain untuk dapat harga yang lebih baik. Ia menilai produk ritel dapat menjaga citra PTPN Holding.
“Harapannya semua permasalahan giling tahun 2020 bisa ter-cover seluruhnya pada musim giling tahun 2021, sehingga PT. BCN bisa memberikan sumbangsih positif bagi (induk) perusahaan,” kata dia.
Kepala Divisi Teknik dan Pengolahan PT BCN Irma Kurniawati menjelaskan, beberapa titik kritis yang terjadi pada 2020 sedang terus diatasi, yakni kecukupan tenaga listrik, performa boiler, kinerja difusser/mill, dan kecukupan bahan bakar boiler.
“Jadi, dalam persiapan giling dan menjadi strategi besar 2021 adalah pembangkit listrik dengan melaksanakan rekondisi pada beberapa turbin generator. Lalu, pemasangan jaringan listrik PLN untuk listrik cadangan, peningkatan kinerja boiler dan peningkatan kinerja difuser dan mill,” katanya.
Dengan beberapa program strategis tersebut, Irma optimistis indikator performa beberapa elemen utama pabrik gula itu akan tercapai, yakni, boiling house recovery sudah mencapai 83 persen, overall recovery 77 persen, dan mill extraction mencapai 94 persen.