Bisnis.com, PALEMBANG – Bank Sumsel Babel tercatat telah menyalurkan kredit sebanyak Rp17,54 triliun pada tahun 2020 atau tumbuh sebesar 5,86 persen dibanding tahun sebelumnya.
Diketahui, pertumbuhan kredit tersebut di atas rata-rata pertumbuhan kredit Bank Pembangunan Daerah (BPD) di Tanah Air yang sebesar 5,62%. Bahkan jika dibandingkan pertumbuhan kredit nasional cukup signifikan karena pembiayaan bank terkontraksi sebesar 2,41%.
Direktur Utama Bank Sumsel Babel Achmad Syamsudin mengatakan pertumbuhan kredit tersebut menunjukkan bahwa kinerja bank pembangunan daerah (BPD) tersebut masih positif, meskipun pada masa pandemi.
“Kinerja perusahaan meningkat, baik kredit dan aset masih tumbuh. Namun memang, DPK (dana pihak ketiga) menurun,” katanya, Senin (22/3/2021) malam.
Syamsudin melanjutkan untuk penghimpunan DPK terealisasi sebanyak Rp21,10 triliun. Nilai itu menurun sebesar 2,89 persen dibanding tahun 2019 yang mencapai Rp21,73 triliun.
Menurut dia, DPK yang dihimpun Bank Sumsel Babel mayoritas adalah dana murah dari masyarakat.
“Dana masyarakat tersebut menurun tipis 0,51 persen dari semula Rp17,6 triliun menjadi RP17,5 triliun,” katanya.
Dia melanjutkan torehan kinerja bisnis perbankan itu juga dibarengi raihan laba bersih senilai Rp423,6 miliar. Laba tersebut tumbuh 16,72 persen dibandingkan tahun buku 2019 yang senilai Rp362,9 miliar.
“Adapun peningkatan laba ditopang oleh kenaikan pendapatan bunga 2,83 persen dan penurunan beban bunga sebesar 6,13 persen dibanding tahun 2019,” katanya.
Syamsudin mengemukakan, para pemegang saham pun memutuskan untuk pembagian dividen sebanyak Rp212 miliar, tumbuh 16,8 persen dari tahun buku 2019 Rp181,5 miliar.
“Dividen disetor kas daerah sebagai PAD (pendapatan asli daerah) sesuai dengan share lembar saham yang dimiliki pemegang saham,” katanya.
Sementara itu, Direktur Pemasaran Bank Sumsel Babel Antonius Prabowo Agro, mengatakan pertumbuhan kredit disebabkan lantara fokus perusahaan pada pemasaran kredit yang berorientasi pada pengembangan ekonomi kerakyatan.
"Kami juga memprioritaskan peningkatan kesejahteraan masyarakat dalam rangka pemulihan ekonomi, antara lain melalui kredit program KUR, dan FLPP," katanya.
Antonius melanjutkan pihaknya juga menyasar pengembangan kredit yg menjadi kompetesi dan captive market Bank Sumsel Babel, seperti kredit konstruksi APBD dan kredit kepada ASN.
Sementara terkait penurunan DPK, menurut dia, lantaran turunnya dana giro sebesar -27,66% khususnya pada giro pemerintah daerah.