Bisnis.com, PALEMBANG – Bank Pembangunan Daerah atau BPD Bengkulu berhasil membukukan laba bersih senilai Rp118 miliar pada tahun 2020. Capaian itu naik 11 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Catatan kinerja tersebut diumumkan saat Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Tahun Buku 2020 (RUPS TB 2020), di Graha Bank Bengkulu, Kamis (18/3/2021).
Direktur Utama Bank Bengkulu Agusalim mengatakan laporan keuangan tersebut menunjukkan Bank Bengkulu mampu bertahan di tengah ketidakstabilan kondisi perekonomian pada masa pandemi Covid-19.
“Kinerja positif tersebut terus memacu laba bersih Bank Bengkulu sepanjang tahun lalu dan membuat kami optimistis dalam Rencana Bisnis Bank (RBB) tahun 2021,” kata dia dalam keterangan resmi, Jumat (19/3/2021).
Posisi kinerja keuangan pada akhir Desember 2020, aset Bank Bengkulu berada diposisi Rp7,72 triliun.
Pertumbuhan aset Bank Bengkulu pada 2020 sebagian besar didorong peningkatan aktivitas utama penyaluran dana.
Kredit yang diberikan BPD tersebut tumbuh sebesar 10,94 persen sehingga mencapai 76,15 persen dari total aset.
Sementara itu, jumlah Dana Pihak Ketiga (DPK) dari nasabah Bank Bengkulu pada akhir tahun 2020 tercatat sebesar Rp6,28 triliun, naik 21,91 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp5,23 triliun.
Pertumbuhan penghimpunan dana sebagian besar masih didorong oleh peningkatan produk deposito berjangka yang meningkat sebesar Rp1,43 triliun atau naik sebesar 47,15 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Agusalim melanjutkan performa Bank Bengkulu didukung 185 jaringan kantor yang terdiri dari 1 kantor pusat, 11 kantor cabang, 32 kantor cabang pembantu, 21 kantor kas, 5 Payment Point dan 113 ATM.
Adapun, RBB Bank Bengkulu pada tahun ini yakni penguatan permodalan dalam rangka konsolidasi Bank Umum.
“Hal itu sesuai dengan POJK No.12/POJK.03/2020, sehingga Bank Bengkulu dapat beroperasi secara efisien dan memperluas skala usaha,” katanya.
Kemudian, perusahaan bakal melakukan penyesuaian terhadap kegiatan usaha atau melakukan inovasi bisnis baru sebagai Bank BUKU 2.
“Kami juga meningkatkan penerapan Governance-Risk Management-Compliance (GRC) pada seluruh bidang,” kata dia.
Selanjutnya, penguatan manajemen human capital dan penerapan corporate culture. Menyempurnakan proses dan organisasi bisnis (kantor pusat dan kantor cabang) serta pemenuhan perangkat pendukung bisnis.
BPD Bengkulu juga berupaya meningkatkan layanan kepada nasabah dan Pemerintah Daerah di Provinsi Bengkulu.
“Meningkatkan porsi penyaluran kredit produktif, dalam rangka mewujudkan peran bank sebagai agen pembangunan daerah,” kata Agusalim.
Para pemegang saham juga sepakat adanya penyempurnaan teknologi informasi (TI) untuk memenuhi kebutuhan nasabah dan meningkatkan daya saing.
Selain itu, pihaknya berupaya menjadikan Bank Bengkulu sebagai tempat penyimpanan dana dan bertransaksi yang nyaman bagi stakeholder dan shareholder.
Usai RUPS Tahunan Bank Bengkulu Tahun Buku 2020, dilanjutkan dengan acara pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan Komisaris Independen Bank Bengkulu Supratman. Ia dilantik langsung oleh Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah.