Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Data Produksi Padi Tertinggi dan Terendah Sumbar 2020

Berbeda dengan produksi pada 2020, produksi tertinggi pada 2019 terjadi pada bulan Maret, yaitu sebesar 154,88 ribu ton.
Ilustrasi - Petani menabur pupuk pada tanaman padi/Antara
Ilustrasi - Petani menabur pupuk pada tanaman padi/Antara

Bisnis.com, PADANG - Produksi padi di Sumbar sepanjang Januari hingga Desember 2020 mencapai sekitar 1,387 juta ton gabah kering giling.

Capaian itu menunjukkan penurunan sekitar 95,73 ribu ton (6,45 persen) dibandingkan 2019 yang mencapai 1,493 juta ton gabah kering giling (GKG).

Sementara itu, produksi padi tertinggi pada 2020 terjadi pada April, sebesar 154,48 ribu ton. Produksi terendah terjadi pada Desember, sebesar 71,75 juta ton.

Berbeda dengan produksi pada 2020, produksi tertinggi pada 2019 terjadi pada bulan Maret, yaitu sebesar 154,88 ribu ton.

Seiring menurunnya luas panen padi, produksi padi pada 2020 juga mengalami penurunan jika dibandingkan 2019.

Jika dilihat menurut subround, penurunan produksi terjadi pada setiap subround.

Penurunan pada subround Januari-April, Mei-Agustus dan September-Desember 2020, yaitu masing-masing sebesar 2,98 ribu ton GKG (2,62 persen), 10,86 ribu ton GKG (9,86 persen) dan 2,17 ribu ton GKG (2,47 persen) dibandingkan periode yang sama pada 2019.

"Penurunan luas panen pada setiap subround tentu saja berdampak pada penurunan
produksi padi di subround tersebut," ujar Kepala BPS Sumbar Herum Fajarwati, Senin (1/3/2021).

Bila dilihat menurut kabupaten dan kota, penurunan produksi padi yang relatif besar pada 2020 terjadi di Kabupaten Pesisir Selatan, Kabupaten Tanah Datar, dan Kabupaten Solok Selatan.

Tiga kabupaten dengan total produksi padi (GKG) tertinggi pada 2020 adalah Kabupaten Tanah Datar, Kabupaten Agam, dan Kabupaten Solok.

Sementara itu, tiga kabupaten dan kota dengan produksi padi terendah adalah Kabupaten Kepulauan Mentawai, Kota Bukittinggi, dan Kota Padang Panjang.

Produksi padi pada Januari 2021 sebanyak 110,92 ribu ton GKG, potensi produksi sepanjang Februari hingga April 2021 mencapai 440,22 ribu ton GKG.

Dengan demikian, total potensi produksi padi pada subround Januari-April 2021 diperkirakan sebesar 551,15 ribu ton GKG, atau mengalami kenaikan sekitar 38,55 ribu ton (7,52 persen) dibandingkan subround yang sama pada 2020 sebanyak 512,60 ribu ton GKG.

"Tiga kabupaten dengan potensi produksi padi (GKG) tertinggi pada Januari hingga April 2021 adalah Kabupaten Pesisir Selatan, Kabupaten Tanah Datar, dan Kabupaten Agam," ungkapnya.

Sementara itu, tiga kabupaten dan kota dengan potensi produksi padi terendah pada periode yang sama adalah Kabupaten Kepulauan Mentawai, Kota Bukittinggi dan Kota Sawahlunto.

Potensi kenaikan produksi padi pada subround Januari-April 2021 dibandingkan subround yang sama pada 2020 terjadi di Kabupaten Pesisir Selatan, Kabupaten Tanah Datar, dan Kabupaten Agam.

Potensi penurunan produksi padi pada subround Januari-April 2021 yang relatif besar terjadi di Kabupaten Dharmasraya, Kabupaten Sijunjung dan Kabupaten Pasaman.

Tapi jika dikonversikan menjadi beras untuk konsumsi pangan penduduk, produksi padi sepanjang Januari hingga Desember 2020 setara dengan 799,12 ribu ton beras, atau mengalami penurunan sebesar 55,15 ribu ton (6,46 persen) dibandingkan 2019 yang sebesar 854,27 ribu ton.

"Produksi beras tertinggi pada 2020 terjadi pada bulan April, yaitu sebesar 88,99 ribu ton," katanya.

Herum Fajarwati memaparkan produksi beras terendah terjadi pada Desember, sebanyak 41,33 ribu ton. Berbeda dengan produksi pada 2020, produksi beras tertinggi pada 2019 terjadi pada Maret, sebanyak 89,22 ribu ton.

Sementara itu, produksi beras pada Januari 2021 sebesar 63,90 ribu ton beras, dan potensi produksi beras sepanjang Februari hingga April 2021 sebesar 253,59 ribu ton beras.

Dengan demikian, potensi produksi beras pada subround Januari-April 2021 diperkirakan mencapai 317,48 ribu ton beras, atau mengalami kenaikan sebesar 22,20 ribu ton (7,52 persen) dibandingkan dengan produksi beras pada subround yang sama pada 2020 yang sebesar 295,28 ribu ton


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Noli Hendra
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper