Bisnis.com, MEDAN - Badan Pusat Statistik merilis hasil Sensus Penduduk 2020 (SP2020), Kamis (21/1/2021). Berdasarkan hasil SP2020, jumlah penduduk Sumatra Utara tercatat sebanyak 14,80 juta jiwa.
Jumlah ini bertambah sebanyak 1,82 juta jiwa atau rata-rata bertambah sebanyak 181.720 ribu jiwa setiap tahun dibandingkan dengan sensus penduduk 2010 (SP2010). Jumlah penduduk Sumut berdasarkan SP2010 adalah 12,98 juta jiwa.
Sementara itu, Kepala Perwakilan Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatra Utara Syech Suhaimi menyatakan dalam kurun waktu 10 tahun, laju pertumbuhan penduduk sebesar 1,28 persen per tahun.
"Terdapat percepatan laju pertumbuhan penduduk sebesar 0,06 poin jika dibandingkan dengan periode 2000-2010," ungkap Syech di Kantor BPS Sumut, Kamis (21/1/2021).
Syech menyampaikan sejak SP2000 secara bertutut-turut, laju pertumbuhan penduduk Sumut mengalami percepatan. Pada SP2000 hinhga SP2010 terjadi percepatan laju penduduk sebesar 0,02 poin.
"Ini yang harus sama-sama kita perhatikan. Laju pertumbuhan penduduk Sumut terus mengalami percepatan," tambah syech.
Sementara, apabila dibandingkan dengan SP1971, terjadi perlambatan laju pertumbuhan penduduk dalam kurun waktu 49 tahun sebesar 1,67 persen.
Sementara itu, Kepala BPS Suhariyanto menyampaikan sensus penduduk merupakan program kerja 10 tahunan yang dikerjakan oleh BPS. SP2020 ini merupakan sensus penduduk ketujuh yang dilakukan di Indonesia.
"SP pertama kali dilakukan di indonesia tahun 1961, sehingga sensus penduduk kali ini adalah sensus penduduk yang ketujuh," kata Suharianto secara virtual, Kamis (14/1/2021).
Sebelumnya, sensus penduduk telah dilaksanakan pada tahun 1961, 1971, 1980, 1990, 2000, dan 2010.
SP2020 dilaksanakan dalam dua metode, secara online dan pengumpulan data di lapangan. SP online yang semula dilaksanakan pada 14 Februari hingga 31 Maret 2020, diperpanjang hingga 29 Mei 2020.
Akibat pandemi covid-19, pendataan penduduk di lapangan, semula dilaksanakan mulai bulan Juli 2020 ditunda menjadi bulan September 2020.
BPS memanfaatkan teknologi Computer Aided Web Interviewing (CAWI) dalam pengumpulan data SP2020. Sementara, petugas sensus juga menggunakan kuisioner kertas untuk wilayah yang akses internetnya belum tersedia.