Program CHERISH Hasilkan Panen Raya

PT CPI Dukung Ketahanan Pangan di Tengah Pandemi.
Foto: Wakil Gubernur Riau Edy Natar Nasution (keempat dari kiri) ketika hadir dalam kegiatan panen raya di Desa Petapahan, Tapung, Kampar. Foto kanan, beras dalam kemasan yang diberi nama ''Petapahan Elok.
Foto: Wakil Gubernur Riau Edy Natar Nasution (keempat dari kiri) ketika hadir dalam kegiatan panen raya di Desa Petapahan, Tapung, Kampar. Foto kanan, beras dalam kemasan yang diberi nama ''Petapahan Elok.

Bisnis.com, PEKANBARU – Program ketahanan pangan yang digagas oleh PT. Chevron Pacific Indonesia (PT CPI) dalam Program Chevron untuk Riau Sehat dan Sejahtera (CHERISH) mulai menuai hasil.

Sekitar 50 Ha sawah di Desa Petapahan, Tapung, Kampar, memasuki musim panen. Pemerintah dan masyarakat mengadakan acara panen raya pada Sabtu lalu (12/12).

Panen raya tersebut dihadiri langsung oleh Wakil Gubernur Riau Brigjen (purn) Edy Natar Nasition, Bupati Kampar Catur Sugeng, Rektor Universitas Riau (Unri) Prof. Dr. Ir Aras Mulyadi, DEA, dan GM Corporate Affairs Asset PT CPI Sukamto Tamrin.

’’Terima kasih kepada pihak Unri dan PT CPI yang telah menggagas kegiatan ini dalam rangka membantu pemerintah untuk memelihara dan meningkatkan ketahanan pangan di Riau,” kata Wagubri Edy Natar dalam sambutannya. Panen raya ini, lanjut dia, merupakan salah satu hal yang membanggakan bagi Riau di tengah pandemi COVID-19 seperti sekarang. ’’Ini sungguh suatu motivasi yang sangat luar biasa."

Program CHERISH Hasilkan Panen Raya

PT CPI mendesain Program CHERISH untuk mendukung upaya penanggulangan dampak pandemi, sekaligus berkontribusi terhadap pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) di Riau.

Program tersebut meliputi tiga kegiatan utama yakni Program Ketahanan Pangan; Pembentukan Kelurahan Siaga COVID-19; dan Pembangunan Sumur Air Bersih. Pendanaan program ini langsung berasal dari Korporasi Chevron.

”Pandemi COVID-19 berdampak terhadap perekonomian masyarakat. Karena itu, PT CPI berinisiatif untuk mendukung program pemerintah, khususnya sektor pertanian rakyat, sehingga dapat memperkuat kestabilan penyediaan pangan,” kata GM Corporate Affairs Asset PT CPI Sukamto Tamrin.

Hasil panen raya di Desa Petapahan menghasilkan produk beras enak kemasan yang diberi nama “Petapahan Elok”. M. Ihsan, salah seorang petani, mengatakan bahwa bantuan PT CPI sangat membantu Poktan mereka dalam menggarap lahan. ’’Dulu sebelum menerima bantuan traktor dari Chevron, kami membutuhkan waktu lebih lama untuk membajak sawah. Setelah adanya bantuan ini, kami bisa membajak dua-tiga hektar dalam sehari. Terima kasih Chevron dan Unri,” ungkap Ihsan yang merupakan ketua Poktan Gemuruh Lestari.

Dalam Program Ketahanan Pangan, PT CPI memberikan bantuan kepada 20 kelompok tani (Poktan) yang tersebar di enam kabupaten/kota, yakni Pekanbaru, Kampar, Siak, Bengkalis, Dumai, dan Rokan Hilir. Bantuan yang diberikan berupa sarana produksi pertanian, pelatihan, dan pendampingan sesuai identifikasi kebutuhan masing-masing Poktan. Tak hanya itu, seluruh Poktan mendapatkan pelatihan pemasaran produk secara digital.

Dalam pelaksanaan kegiatan, PT CPI bekerja sama dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Riau (LPPM Unri). LPPM Unri melaksanakan kegiatan verifikasi, penyaluran bantuan, dan pendampingan.

Selain bekerja sama dengan LPPM Unri, PT CPI juga menggandeng Center for Entrepreneurship and Third Sector Universitas Trisakti (CECT Trisakti) untuk memberikan pelatihan pemasaran secara digital. Kegiatan Ketahanan Pangan telah berjalan sekitar enam bulan. Kegiatan pemantauan (monitoring) akan terus dilakukan untuk memastikan keberlanjutan program.

Selain Ketahanan Pangan, program CHERISH juga meliputi pembentukan Kelurahan Siaga COVID-19 bekerja sama dengan Yayasan Kemanusiaan Madani Indonesia (YKMI); dan pembangunan sumur air bersih bermitra dengan LPPM Universitas Muhammadiyah Riau.

Pada masa pandemi ini, total nilai bantuan PT CPI mencapai Rp 11,6 miliar. Sebelumnya, SKK Migas - PT CPI telah menyalurkan lebih dari 2.000 pakaian dekontaminasi (hazmat); 99.000 masker; 6.000 botol hand sanitizer; 73 tempat tidur dan matras medis; termometer inframerah; dan 8.050 paket sembako yang disalurkan melalui gugus tugas di tingkat kabupaten, kota, dan provinsi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Media Digital
Editor : Media Digital
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

# Hot Topic

Rekomendasi Kami

Foto

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper