Bisnis.com, MEDAN – Provinsi Sumatra Utara mengekspor 26 ton lidi nipah lagi ke India dengan total nilai transaksi US$18.840.
"Setelah awal November ada ekspor 50 ton senilai US$23.250, pada 24 November ada ekspor lagi ke India sebanyak 26 ton senilai US$18.840," ujar eksportir lidi Rianto Aritonang di Medan pada Jumat (27/11/2020).
Menurut Rianto yang merupakan pemilik CV Karya Harapan Kita, lidi yang diekspor itu berasal dari pengrajin dan pedagang pengumpul dari Stabat, Kabupaten Langkat. "Syukur, permintaan lidi ke Sumut terus ada. Pada Desember akan ada pengiriman satu kontainer lagi.”
Bahkan pada Januari 2021, menurut Rianto, akan ada pengiriman lidi nipah lagi langsung sebanyak empat kontainer.
Dia mengemukakan peluang ekspor lidi kelapa, sawit dan nipah dari Sumut masih sangat besar. Selain India, kebutuhan Nepal dan Pakistan serta negara lain akan lidi masih cukup besar.
Ketersediaan bahan baku lidi itu di dalam negeri khususnya Sumut, Riau, Jambi, dan Aceh cukup banyak karena ada perkebunan kelapa sawit dan kelapa. Para eksportir lidi, ujar Rianto, mengumpulkan lidi itu dari petani dan pedagang pengumpul di berbagai daerah.
"Harga beli dan ekspor lidi itu masing-masing berbeda antara lidi nipah, lidi kelapa dan lidi sawit. Harga lidi nipah misalnya lebih mahal dari lidi sawit,” kata Rianto.
Tenaga Ahli Bidang Akses Kepabeanan dan Prosedur Ekspor- Free Trade Agreemen (FTA) Center Medan, Irsan Lubis, menyebutkan ekspor lidi Sumut juga berpeluang besar ke negara lain di luar India dan Nepal.