Bisnis.com, MEDAN - Pendapatan daerah pada anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Sumut sepanjang satu tahun terakhir sebesar Rp13,51 triliun, sementara belanja daerah mencapai Rp13,74 triliun. Bila jumlah belanja daerah dikurangi jumlah pendapatannya, terdapat defisit sekitar Rp232 miliar.
Kabag Keuangan Sekretariat DPRD Sumut Nirmala Siregar menyampaikan pernyataan di atas pada rapat paripurna DPRD Sumut, yang digelar di Ruang Rapat Paripurna DPRD Sumut Jalan Imam Bonjol Medan, Selasa (17/11/2020).
“Untuk penerimaan pembiayaan sebesar Rp439 miliar. Pengeluaran pembiayaan diproyeksikan Rp207 miliar sehingga pembiayaan netto Rp232 miliar, ungkap Nirmala dikutip dari publikasi Pemda, Kamis (19/11/2020).
Dalam kegiatan serupa, Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi bersama Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumut sepakat menandatangani Nota Kebijakan Umum Anggaran – Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (R-APBD) 2021, Selasa (17/11/2020).
Pendapatan KUA-PPAS APBD TA 2021 diproyeksi mencapai Rp13 triliun. Edy optimistis proyeksi ini mampu tercapai sehingga pembangunan di Sumut bisa berjalan lancar.
“Selama pandemi Covid-19, perekonomian Sumut sangat terdampak. Di tahun 2021 kita akan berjuang keras untuk memulihkannya dan melanjutkan pembangunan Sumut,” kata Edy.
Baca Juga
Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara mencatat pertumbuhan ekonomi Sumut triwulan III terhadap triwulan III 2019 mengalami kontraksi sebesar 2,60 persen. Namun bila dibandingkan dengan triwulan sebelumnya meningkat sebesar 3,13 persen.
Untuk sementara, proses pemulihan ekonomi akan difokuskan Pemerintah Provinsi Sumut pada sektor lapangan kerja, pendidikan, infrastruktur, kesehatan agraria dan pariwisata.
Usai menandatangani Nota Kesepakatan, Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) beserta OPD akan menindaklanjuti dengan menyiapkan Ranperda R-APBD TA 2021. Selain itu Pemprov Sumut juga akan menyiapkan dokumen penganggaran sesuai dengan skala prioritas.